Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengatakan, pelaksanaan bela negara sangat penting dalam mengantisipasi ancaman terhadap ideologi negara, Pancasila.

"Kita resmikan pendidikan Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem ini untuk mengatasi menurunnya nilai-nilai Pancasila dan mengatasi ancaman terhadap ideologi bangsa," kata Surya saat pengukuhan pengurus Akademi Bela Negara (ABN) di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, di tengah-tengah berbagai gelora yang mencoba menawarkan alternatif di luar Pancasila, adalah tugas bagi anak-anak bangsa untuk membangun kembali kesadaran berbangsa dan bernegara.

Menyingkap kondisi kekinian bangsa, diakui Surya, ada ancaman terkait kondisi dan keberadaan Pancasila sebagai dasar negara.

Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengembalikan kesadaran yang selama ini sudah ada.

Menurut Surya, perpecahan yang terjadi di bangsa-bangsa lain seperti di Mesir, Afghanistan, Libya, Irak, dan lain-lain tidak hanya datang dari ancaman invasi dari luar, namun perpecahan lebih banyak justru dari dalam bangsanya sendiri.

"Kita harus memiliki komitmen kebangsaan negara kita. Partai NasDem menugaskan misi ini kepada seluruh kader untuk merawat dan menjaga kehidupan bernegara," ucapnya seraya menambahkan, Partai NasDem telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dalam pembentukan Akademi Bela Negara.

ABN sendiri adalah sekolah untuk menggembleng kader NasDem pilihan dari seluruh Indonesia (600 orang per-angkatan) guna mendapatkan ilmu dan keterampilan mengenai bela negara. Pendidikan dalam akademi yang berkonsep semi-militer tersebut akan berlangsung selama empat bulan penuh.

Surya berharap, partai politik tidak hanya menularkan pendidikan berpolitik, tetapi juga harus lebih kepada kepentingan yang lebih besar lagi, yakni merawat kehidupan berbangsa dan bernegara seutuhnya.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh mengukuhkan Mayjen TNI (Purn) IGK Manila sebagai Gubernur Akademi Bela Negara Partai NasDem.


Baca juga: (Paloh ingatkan rakyat Indonesia tidak tinggalkan Pancasila)

Baca juga: (Paloh : Indonesia-AS jadi contoh toleransi demokrasi)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017