Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom bunuh diri di kota Kabul, Afghanistan, pada Rabu (3/5), seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Kamis.

"Indonesia menyampaikan simpati serta duka cita yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata pernyataan pers tersebut.

Serangan bom bunuh diri tersebut menewaskan delapan warga negara sipil Afghanistan dan melukai setidaknya 25 orang.

Namun, hingga berita ini disiarkan, tidak terdapat laporan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom itu, menurut keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul.

Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kabul terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau WNI untuk memperhatikan situasi sebelum melakukan perjalanan.

Selanjutnya, bagi para WNI yang berada di Afghanistan dan sekiranya membutuhkan informasi dan bantuan dapat menghubungi "hotline" KBRI Kabul pada nomor +93 797 333 444.

Sebuah bom bunuh diri di Kabul pada Rabu menewaskan delapan orang warga sipil dan melukai setidaknya 25 lainnya, kata beberapa pejabat setempat, dalam sebuah serangan terhadap iring-iringan kendaraan berlapis baja yang digunakan oleh NATO.

Ledakan tersebut menimpa iring-iringan koalisi NATO pada pagi hari di salah satu daerah tersibuk di Kabul.

Petugas kesehatan masyarakat wilayah ibukota mengatakan bahwa delapan warga sipil tewas dan sedikitnya 25 lainnya terluka, dengan sejumlah kendaraan sipil yang berada di dekat iring-iringan hancur atau rusak parah.

Juru bicara misi dukungan NATO, Kapten Angkatan Laut Bill Salvin mengatakan bahwa tiga anggota militer AS terluka dalam serangan tersebut.

(T.Y012/S012)

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017