Jakarta (ANTARA News) - Komedian Mongol turut berorasi di aksi solidaritas untuk Basuki "Ahok Tjahaja Purnama" yang digelar Rabu malam ini di Tugu Proklamasi, Jakarta.

"Bingung, biasa ngelawak, ini orasi ilmiah," kata Mongol saat ditemui setelah acara malam ini.

Mongol menyerukan untuk bersatu dan berharap Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh.

"Gue pingin NKRI ini harus utuh. Masalah Ahok bebas, itu hukum dunia, nggak bisa lawan. Tapi, kalau Tuhan berkehendak dia bebas, kenapa tidak," kata Mongol.

"Yang penting NKRI harus utuh, nggak boleh pecah," dia menambahkan.

Komedian tunggal ini mengaku sering datang ke Balai Kota semasa Ahok menjabat sebagai gubernur.

Orasinya malam ini terinspirasi dari percakapannya dengan Ahok mengenai Tuhan.

Kala itu, Mongol bertanya mengapa hanya membangun masjid, bukan gereja. Basuki kala itu meminta Mongol membaca kembali Alkitab.

Setelah membaca salah satu ayat yang berbunyi "tubuhmu adalah bait Roh Kudus" ia merenung, ada baiknya juga menutup tempat berbuat tidak benar atau membangun tempat tinggal, menjaga agar rumah Tuhan tidak jatuh.

"Kita dengungkan, NKRI harga mati.  Kalau Ahok, biarkan Tuhan yang beracara, kita sudah nggak tau lagi bagaimana. Yang penting buat gue tetap, keadilan itu Tuhan yang Maha Sempurna," tutup Mongol.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017