Den Haag (ANTARA News) - Gelombang serangan cyber yang menimbulkan malapetaka di seluruh dunia berada di “tingkat yang belum pernah terjadi,” kata badan penegak hukum Uni Eropa Europol pada Sabtu (13/05).

“Diperlukan penyelidikan internasional yang kompleks untuk mengidentifikasi pelaku” serangan, kata Europol, yang bekerja sama dengan berbagai negara dan perusahaan yang terkena serangan tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Tim Europol berusaha untuk “menanggulangi ancaman dan membantu korban,” imbuhnya.

Jaringan komputer di rumah sakit di Inggris, Kementerian Dalam Negeri Rusia, raksasa telekomunikasi Spanyol Telefonica dan perusahaan pengiriman Amerika Serikat FedEx diserang, begitu juga dengan banyak organisasi lainnya.

Gelombang serangan cyber pad Jumat rupanya memanfaatkan kelemahan yang diuraikan dalam dokumen yang bocor dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Serangan menggunakan teknik yang dikenal sebagai ransomware yang mengunci dokumen pengguna kecuali jika mereka membayar sejumlah uang kepada penyerang dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin, AFP.

(Baca juga: Langkah dan tips Kemkominfo antisipasi Ransomware Wannacrypt)

 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017