Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tidak mengungkapkan detail kontrak pria 64 tahun itu, namun tugas darurat Vingada akan terfokus pada perjalanan tim di kualifikasi Piala Asia 2019.
Malaysia mengajukan banding terhadap keputusan untuk memainkan pertandingan kualifikasi melawan Korea Utara di Pyongyang pada 8 Juni karena masalah-masalah keamanan, maka pertandingan perdana di bawah asuhan Vingada akan dilakukan di markas Malaysia melawan Lebanon pada 13 Juni.
"Saya ingin pelatih juga menjadi seorang guru," kata presiden FAM Tunku Ismail Sultan Ibrahim dalam pernyataan yang mengumumkan penunjukan pelatih yang berjuluk "Sang Profesor" itu.
Vingada menggantikan Ong Kim Swee, yang kini melatih timnas Malaysia U-22, dan akan tiba di Malaysia pada 25 Mei untuk memulai masa kerjanya.
"Dengan pengalaman dan usianya, kami melihat dia sebagai pelatih terbaik untuk membimbing tim nasional menuju kesuksesan," tambah sang pemimpin FAM.
"Pekerjaannya dengan tim-timnas sebelumnya -- baik di tim junior dan senior -- dan klub-klub yang pernah ia latih berbicara volume-volume mengenai etos kerjanya. Kami tidak sabar untuk bekerja dengan Vingada dan, mudah-mudahan, menikmati kesuksesan yang baru."
Vingada memiliki pengalaman melatih lebih dari 35 tahun, termasuk di klub Liga Korea Selatan FC Seoul, klub kuat Iran Persepolis FC, dan klub China Dalian Side FC, serta timnas Arab Saudi dan Yordania.
"Akan menjadi kehormatan untuk melatih tim nasional Malaysia," kata sang pelatih. "Ada banyak pekerjaan untuk dilakukan dan saya tidak sabar untuk memulainya," demikian Reuters.
(H-RF/I015)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
