Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pertandingan kualifikasi Piala Asia 2019 antara Malaysia melawan Korea Utara (Korut), yang dijadwalkan untuk dimainkan di ibukota Korut Pyongyang pada 8 Juni, telah resmi ditunda karena tensi geopolitik, kata Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada Rabu.

Hubungan-hubungan diplomatis antara kedua negara memuncak setelah pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong Un yang diasingkan, di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Februari.

Keputusan AFC, yang diambil karena kecemasan mengenai "tensi geopolitik di semenanjung Korea," diambil beberapa jam setelah Presiden Korea Selatan (Korsel) Mon Jae In mengatakan terdapat "peluang besar" konflik dengan Korut, yang meruncing dengan program-program nuklir dan misil di mana negara itu mengatakan mereka memerlukannya untuk menangkal agresifitas AS.

Tensi meninggi setelah pembunuhan Kim, timnas Malaysia dilarang pergi ke Korut, menggagalkan mereka memainkan pertandingan yang awalnya dijadwalkan untuk berlangsung pada 28 Maret.

AFC menjadwal ulang pertandingan itu untuk dimainkan pada 8 Juni, namun Malaysia melakukan banding terhadap keputusan untuk bermain di arena yang menurut mereka tidak aman untuk para pemainnya.

"Meski AFC telah mengusulkan pada 8 Mei 2017 bahwa pertandingan itu... berlangsung di ibukota Republik Demokratik Korea (Korut), perkembangan-perkembangan terkini memaksa AFC untuk mempertimbangkan ulang keputusan terkait arena pertandingan terkait masalah keamanan dan keselamatan," kata konfederasi.

Pertandingan itu kini akan dimainkan pada hari resmi pertandingan FIFA pada 5 Oktober, namun tempat pertandingan belum diputuskan.

AFC mengatakan pihaknya akan "memantau lekat posisi keamanan dan keselamatan dalam bulan-bulan mendatang," serta bagaimana pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala AFC dan Kejuaraan Asia U-23 di Pyongyang sebelum mengambil keputusan perihal arena," tambah mereka. Demikian lapora Reuters.

(Uu.H-RF/A020)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017