Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 11 perusahaan Jepang, termasuk tiga pabrikan otomotif, yakni Toyota, Nissan, dan Honda, akan bekerja sama untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas infrastruktur tenaga hidrogen di Negeri Matahari Terbit itu.

Dilansir laman CarScoops, Jumat, seluruh perusahaan yang terlibat telah membubuhkan tanda tangan di atas nota kesepakatan kerja sama untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di seantero Jepang.

Selain ketiga pabrikan otomotif yang tersebut di atas, sejumlah perusahaan lain yang ambil bagian pada inisiatif itu ialah Tokyo Gas, Toho Has, Bank Pembangunan Jepang (DBJ) dan JXTG Nippon Oil & Energy.

Nota kesepakatan tersebut menjadi tindak lanjut dari ambisi pemerintah Jepang yang menginginan populasi stasiun pengisian bahan bakar hidrogen meningkat dari 90 lokasi saat ini menjadi 160 lokasi pada 2020.

Selain itu, Jepang juga menargetkan populasi 40.000 kendaraan berbahan bakar hidrogen di jalan raya pada pergantian dekade nanti.

Keterbatasan infrastruktur penunjang ditengarai menjadi salah satu penghambat penggunaan kendaraan bertenaga hidrogen masih dinilai cukup lambat di Jepang.

Honda misalnya, hingga saat ini baru menjual 245 unit Clarity mereka, sementara Toyota baru menyebarkan 1.034 unit Mirai pada 2016.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017