... yang oleh Perdana Menteri Inggris, Theresa May, sebut sebagai tindakan teror yang memuakkan, yang menyasar anak-anak dan remaja...
Manchester, Inggris (ANTARA News) - Polisi Inggris menahan dua orang lagi sehubungan dengan serangan Manchester sehingga yang ditahan berjumlah delapan orang, kata polisi Manchester Raya dalam kicauan, Kamis.

Seorang pria ditangkap menyusul penggerebekan di daerah Withington, sementara yang lain ditangkap di daerah Manchester, kata polisi.

Seorang wanita, yang ditangkap, Rabu, di Blackley, dibebaskan tanpa tuduhan apa pun, kata polisi sebelumnya.

Pada Senin, seorang pembom bunuh diri menewaskan setidak-tidaknya 22 orang di gedung pertunjukan di Manchester, yang oleh Perdana Menteri Inggris, Theresa May, sebut sebagai tindakan teror yang memuakkan, yang menyasar anak-anak dan remaja.

Kelompok ISIS, yang saat ini diusir dari wilayah di Suriah dan Irak oleh angkatan bersenjata dukungan Barat, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pengebom bunuh diri yang menewaskan 22 orang di gedung tempat konser musik di Manchester, yang dipenuhi penonton dari kalangan anak-anak, memiliki kaitan dengan kelompok IS serta kemungkinan sempat mengunjungi Suriah, kata menteri dalam negeri Prancis.

Sementara itu, menteri dalam negeri Inggris mengatakan pelaku pengeboman itu kembali dari Libya baru-baru ini.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, mengatakan, si pengebom, Salman Abedi, kemungkinan tidak bekerja sendiri. Pasukan tentara telah dikerahkan ke titik-titik penting di seluruh Inggris untuk membantu mencegah serangan lebih lanjut setelah status ancaman secara resmi dinaikkan ke tingkat "kritis".

Rudd juga menyatakan kemarahan terhadap para pejabat Amerika Serikat karena membocorkan penyelidikan terhadap serangan Manchester sebelum pihak berwenang Inggris siap menyampaikannya kepada masyarakat.

Abedi, warga berusia 22 tahun kelahiran Inggris, meledakkan diri pada Senin malam di gedung Manchester Arena pada akhir pertunjukan penyanyi pop Amerika Serikat, Ariana Grande. Konser Ariana itu dipenuhi ribuan anak dan remaja.

Di antara para korban serangan Abedi adalah seorang bocah perempuan berusia delapan tahun, sejumlah remaja putri, seorang pria berusia 28 tahun dan satu pasangan warga Polandia yang datang untuk menjemput putri-putri mereka.

Seorang sumber yang mengetahui informasi soal penyelidikan mengatakan kepada Reuters bahwa investigasi dipusatkan pada apakah Abedi menerima bantuan dalam merakit bom dan di mana perakitan dilakukan.

BBC melaporkan, dinas keamanan berpikir bom itu terlalu canggih bagi Abedi untuk merakitnya sendiri.

Ketika ditanya soal laporan bahwa Abedi baru-baru ini kembali dari Libya, Rudd mengatakan ia meyakini bahwa informasi itu sudah dipastikan.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb, mengatakan, para penyelidik Inggris mengatakan kepada pihak berwenang Prancis, Abedi kemungkinan sempat pergi ke Suriah juga.

Ketika ditanya apakah ia yakin Abedi mendapat dukungan dari suatu jaringan, Collomb mengatakan, "Itu belum diketahui, tapi mungkin. Bagaimana pun juga (ia memiliki) kaitan dengan Daesh (ISIS) yang sudah dibuktikan."

Kepolisian Inggris telah menahan tiga orang lagi di Manchester Selatan pada Rabu dalam kaitan dengan pengeboman. Satu pria, yang dilaporkan sebagai saudara Abedi, ditangkap pada Selasa.

Rudd mengatakan bahwa sekitar 3.800 tentara kemungkinan dikerahkan ke jalan di Inggris, mengambil alih tugas pengamanan guna membebaskan kepolisian supaya dapat memusatkan tugas pada patroli dan penyelidikan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017