Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo membuat Video Blog (Vlog) "ngetrail" di Trans Papua saat meninjau pembangunan Jalan Trans Papua dan menyusuri sebagian jalan itu menggunakan motor trail.

"Kita ini berada di ruas jalur Wamena sampai ke Kenyam dan Agats sepanjang 287 km dan Jalan Trans Papua ini menjadi sebuah gambaran komitmen pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur," kata Jokowi dalam vlog yang diunggah di Youtube pada Rabu (24/5).

Dalam video yang berdurasi dua menit 48 detik itu, Jokowi terlihat mengenakan jaket berwarna hijau kecoklatan dan mengenakan helm "half face" berwarna putih corak hijau.

Tidak lupa, badge Bendera Merah Putih dan Zeni AD Trans Papua terpasang menempel di lengan kanan dan kiri jaket Sang Presiden yang menemani kegiatan "ngetrail" sepanjang tujuh kilometer itu.

Total panjang Jalan Trans Papua sendiri nantinya mencapai sekitar 4.300 km.

Motor trail yang dikendarai Kepala Negara berwarna hitam dengan plat nomor bertuliskan RI 1. Untuk menjajal terjalnya medan, terpasang juga "ban cangkul" agar dapat mencengkram jalan yang sebagian besar berpasir itu.

"Betapa sangat sulitnya, sangat sulit, medan yang ada di sini, sangat berat. Membelah belantara, naik gunung yang sangat tinggi," jelas Presiden.

Dalam vlog itu, Jokowi mengapresiasi kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama TNI yang bahu-membahu membangun Jalan Trans Papua dengan medan dan tantangan yang berat.

Pemandangan semak belukar dan vegetasi khas dataran tinggi menghiasi sejumlah cuplikan kegiatan dalam vlog tersebut. Gumpalan kabut dan awan juga terlihat menggantung di wilayah yang memiliki ketinggian sekitar 3.000-an mdpl.

Dalam keterangan di vlog disebutkan pembangunan jalan Trans Papua telah membelah gunung, hutan dan menyeberangi sungai.

Tidak hanya penyediaan infrastruktur, pembangunan jalan itu juga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia guna memberikan keadilan dan pemerataan ekonomi di Tanah Air.

Sepanjang 3.800 kilometer badan jalan sudah berhasil dibuka oleh TNI dan diharapkan pada 2019 seluruh ruas jalan sudah terbuka dan dapat dilalui.

Dengan mudahnya akses, diharapkan harga-harga barang dan komoditas di Papua akan turun dan berkembang pusat-pusat ekonomi baru di sepanjang Trans Papua untuk kesejahteraan masyarakat Papua.

Oleh Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017