Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Turki dilaporkan menerbitkan surat perintah penangkapan untuk menangkap pebasket Oklahoma City Thunder, Enes Kanter, dengan tuduhan terlibat dalam aktivitas organisasi kelompok oposisi yang oleh rezim berkuasa dicap teroris.

Seturut laporan koran propemerintah Turki, Daily Sabah, yang dikutip AFP, surat penangkapan tersebut berkaitan dengan dukungan yang disampaikan Kanter kepada Fethullah Gulen, yang dituduh mendalangi percobaan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan yang gagal tahun lalu.

Kanter juga dituduh menggunakan aplikasi perpesanan terenkripsi, Bylock, yang disebut oleh pemerintah Turki dibuat semata-mata untuk keperluan para pandukung Gulen.

"Kalian tak bisa menangkapku. Hahaha. Jangan buang-buang energi. Saya akan ke sana dan meludahi muka buruk rupa kalian yang penuh kebencian," demikian cuit Kanter lewat akun Twitter miliknya sebagaimana diterjemahkan dari bahasa Turki.


Sebelumnya, selepas bertolak dari Jakarta pekan lalu, Kanter juga ditahan di bandara Rumania lantaran Turki membatalkan paspor miliknya lantaran perbedaan pandangan politik, sebagaimana sempat ia sebarkan melalui media sosial.

Belakangan, ia diperbolehkan meninggalkan Rumania dan terbang menuju London, Inggris, sebelum kemudian ia menggelar konferensi pers mengenai keinginannya untuk alih kewarga negaraan menjadi warga negara Amerika Serikat.

"Saat ini saya tak berkewarganegaraan manapun. Tentu saja saya menerima siapapun yang mau menerima. Saya ingin menjadi warga negara AS. Saya memiliki izin tinggal. Semoga prosesnya bisa dipercepat," kata Kanter.

Pria kelahiran Swiss 25 tahun silam itu sudah enam tahun berkiprah di NBA, dengan tiga tahun terakhir di Thunder setelah sebelumnya memulai karir bersama Utah Jazz. 

Musim 2016-2017 lalu, bersama Thunder, Kanter memiliki catatan rata-rata 14,3 poin dan 6,7 rebound per laga.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017