Putussibau, 18/5 (ANTARA) - Mengisi waktu di kala senggang, ibu rumah tangga di kawasan pesisir sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, melakukan "mansai" atau menangkap ikan pada bagian sungai yang berair dangkal dengan menggunakan "pesat" (sejenis jaring). "Selain mengisi waktu luang, kegiatan ini kita lakukan untuk menambah penghasilan," kata Dayang(50). Dayang menuturkan, "mansai" dilakukan secara berkelompok, yang terdiri dari dua orang. "Kita bagi hasilnya dengan anggota kelompok, setelah ikan hasil tangkapan tersebut dijual ke pasar," terang Dayang. Ikan yang dimansai merupakan ikan-ikan kecil seperti ikan Bilis dan Seluang, yang banyak terdapat dipinggiran sungai berair dangkal. "Peminat ikan ini cukup banyak, dan ikan dijual Rp5 ribu pertumpuk, sekitar 4 ons," ungkapnya. Pada masa tertentu, selain mansai, warga juga menangkap udang kecil. Namun hal ini terbilang jarang, karena udang hanya ada pada waktu tertentu saja. "Saat sungai sedang surut dan berair keruh, banyak terdapat udang-udang kecil ini, tapi jika sungai sedang pasang, jarang terdapat udang," tuturnya. Udang ini, oleh perempuan Kapuas, biasanya dikeringkan agar tidak mudah busuk dan harganya juga lebih mahal. Sedangkan ikan Bilis terkadang juga disalai (diasap). "Udang kecil kering biasa dijual Rp25 ribu perkilogram, dan ikan Bilis salai dijual Rp35 ribu perkilogram," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007