Manila (ANTARA News) - Ikon tinju Filipina, Manny Pacquiao (Pacman), pada Senin, menyatakan dukungannya atas darurat militer yang diberlakukan Rodrigo Duterte dengan mengatakan bahwa negara harus "bersyukur" karena memiliki pemimpin yang kuat.

Duterte pada pekan lalu mengumumkan darurat militer di wilayah selatan Mindanao guna memerangi meningkatnya ancaman oleh militan terkait kelompok ISIS.

Para Aktivis, anggota parlemen dari pihak oposisi, bahkan beberapa sekutu Duterte mengkritik keputusan itu dengan memperingatkan hal itu akan menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia dan memperluas pelanggaran di tengah perang terhadap narkoba di Filipina.

Namun Pacquiao, sebagai seorang senator terpilih sekaligus pendukung Duterte, memuji gebrakan presiden Filipina itu.

"Kami perlu bersyukur karena memiliki seorang presiden tegas dan kuat yang sedang memerangi masalah ini," kata Pacquiao yang dianggap sebagai pahlawan nasional karena meraih kemenangan dari tinju, seperti dilansir AFP.

"Dari hati saya, saya mendukung deklarasi presiden," imbuh petinju dengan panggilan Pacman itu.

Pacquiao (38) menyatakan dukungannya atas kebijakan Duterte yang memerangi obat-obatan terlarang dengan menerapkan hukuman mati, kendati hal itu memicu protes dari dunia internasional dan mendapat kecaman kelompok hak asasi manusia.

(Baca: Trump puji Duterte dalam menangani narkoba)

Human Rights Watch pada pekan lalu memperingatkan bahwa undang-undang darurat militer Duterte "mengancam penyalahgunaan militer di Mindanao yang dapat menandingi 'perang obat bius' di daerah perkotaan".

Pada hari Minggu, Duterte mengatakan akan mengabaikan Mahkamah Agung dan kongres saat memberlakukan darurat militer, walaupun konstitusi akan mengawasi hal itu.

Dia juga mengatakan kepada tentara bahwa mereka boleh menangkap orang tanpa surat perintah dan dengan nada bercanda, Duterte mengatakan tentara dapat memperkosa tiga wanita. Candaan itu kemudian menimbulkan kemarahan global.

Di sisi lain, Pacquiao mengatakan para kritikus hanya salah paham dengan Duterte.

"Saya mengenal presiden: dia benci penindasan atas orang-orang kecil," kata Pacquiao. "Dia benar-benar tidak menyukainya saat orang miskin ditindas."

Pacquiao bersikeras menyatakan darurat militer memang diperlukan guna mengamankan wilayah yang dilanda konflik.

"Presiden tahu apa yang dia lakukan, itu demi kebaikan negara kami," demikian Pacquiao.

(Baca juga: Presiden Filipina akan bertindak keras terhadap teroris)

Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017