Saya nggak kasih detailnya, tetapi mayoritas adalah on track ..."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai bahwa mayoritas program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 hingga 2019 sudah berjalan di jalur yang tepat (on track).

"Ya, itu kita bagi tiga, ada yang masih perlu ekstra effort, dan ada yang mungkin sulit tercapai. Saya nggak kasih detailnya, tetapi mayoritas adalah on track, dan perlu usaha ekstra, dan yang minoritas yang susah dicapai," ujarnya usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa.

Setelah rapat yang membahas draf Visi Indonesia 2045 sekaligus evaluasi paruh waktu RPJMN 2015 hingga 2019 di Kantor Presiden Jakarta, Bambang menyebutkan beberapa program yang susah dicapai pun ada beberapa indikator yang sejak awal spenyusunan udah salah, baik secara target maupun definisi.

Namun, dia mengemukakan bahwa secara umum sebagian besar sudah sesuai dengan jalurnya dan perlu usaha (effort) tambahan untuk mencapainya.

"On track artinya jarak dengan target sudah makin dekat atau bahkan terlewat," katanya.

Ia menilai, angka yang sudah sesuai dengan jalur tersebut berdasarkan data, termasuk yang paling besar jumlahnya.

Jumlah program yang susah dicapai, dikatakannya, sebagian akan dihilangkan karena sejak awal dianggap telah salah susun target atau masih kuning atau kemungkinan tercapai, seperti asumsi tax ratio (perbandingan penerimaan pajak dengan produk domestik bruto/PDB).

"Contohnya tax ratio susah capai 16 persen karena sekarang masih 11 persen. Kemiskinan masih kuning sehingga perlu upaya tambahan untuk mencapai target 2019," katanya.

Upaya keras yang akan dilakukan pemerintah, menurut dia, di antaranya melalui anggaran dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 maupun 2019.

Beberapa program yang dianggap telah sesuai dengan jalurnya, yakni infrastruktur dan target inflasi, demikian Bambang Brodjonegoro.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017