New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi negara tersebut.

Harga rumah AS naik 5,8 persen, sedikit di bawah ekspektasi pasar untuk Maret, menurut data terbaru dari Indeks Harga Rumah Nasional AS S&P/Case-Shiller.

Indeks Kepercayaan Konsumen dari The Conference Board, sebuah lembaga riset swasta, berada di 117,9 pada Mei, turun dari 119,4 pada April dan gagal memenuhi konsensus pasar 119,0.

Selain itu, Presiden Fed Dallas, Robert Kaplan, mengatakan pada Selasa (30/5) bahwa dia melihat pertumbuhan ekonomi AS tetap mendekati dua persen dan bukan tiga persen atau lebih dari perkiraan pemerintahan Trump.

"Masalahnya adalah pertumbuhan angkatan kerja sangat lamban ... akan terus lamban dalam 10 tahun ke depan, karena populasinya menua dan pertumbuhan tenaga kerja sedang melambat," katanya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,17 persen menjadi 97,277 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1186 dolar AS dari 1,1175 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,2854 dolar AS dari 1,2808 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7467 dolar AS dari 0,7449 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,76 yen Jepang, lebih rendah dari 111,23 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9747 franc Swiss dari 0,9748 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3457 dolar Kanada dari 1,3447 dolar Kanada.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017