Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan, kondisi total jalan nasional sepanjang 47.000 kilometer (km) di seluruh Indonesia secara umum mantap 90 persen sehingga siap digunakan untuk menyambut Angkutan Lebaran 2017.

Demikian penegasan Dirjen Bina Marga Arie Setiadi M didampingi Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atma Widjaya kepada pers di Jakarta, Rabu.

Moda Jalan, kata Arie, adalah salah satu yang disiapkan pemerintah pada angkutan lebaran tahun ini selain yang lainnya seperti angkutan udara, laut dan kereta api.

Menurut Arie, kondisi mantap 90 persen tersebut menurun dibanding dengan kondisi jalan nasional sebelum 2015 dengan kondisi waktu itu mantap 92-93 persen.

Hal itu karena sejak 2015 ada tambahan jalan nasional sekitar 9000 kilometer yang kondisinya pada sejumlah titik masih kurang bagus.

"Kondisi mantap ini sudah termasuk jalan alternatif, baik itu jalan provinsi maupun kabupaten kota," kata Arie.

Namun, untuk kondisi jalan nasional selama Angkutan Lebaran dijamin tanpa lubang.

"Jika ada lubang, silahkan foto dan laporkan via aplikasi Jaki. Kami segera perbaiki dan update langsung kita laporkan," kata Arie.

Arie menegaskan, jaminan tanpa lubang di jalan nasional itu karena dalam satu atau dua bulan ini, pihaknya telah melakukan aksi sapu lubang di jalan nasional.

Arie juga menjelaskan, selain di jalan nasional jalur mudik, pihaknya juga menyiapkan kondisi jalan nasional dan jaringannya di daerah destinasi wisata.

"Tapi khusus Angkutan Lebaran 2017, jalan nasional yang terlibat sekitar 57 persen ada di Pulau Jawa," katanya.

Arie merinci untuk di Pulau Jawa, total jalan yang disiapkan sepanjang 3.508 km terbagi 1.182 km lintas utara, 1.056 km lintas tengah dan 1.270 lintas selatan.

Khusus jalan nasional Pejagan-Purwokerto, Arie memastikan, kemacetan parah akibat lintas sebidang kereta api bisa dikurangi signifikan.

"Hal itu karena empat dari lima jalan layang di lintas sebidang kereta, sejak H-10 sudah bisa digunakan. Progres konstruksinya rata-rata sudah 80 persen," kata Arie.

Jalan nasional juga terdapat di pulau lain seperti Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan dengan kondisi jalan yang juga mantap.



Tol fungsional

Arie juga menyinggung, pada musim mudik tahun ini, pengguna lalu lintas juga bisa memanfaatkan tambahan jalan tol fungsional sekitar 400 km.

Fungsional, artinya, tol gratis dan bisa dilalui maksimum dengan kecepatan 40-50 km per jam dengan jalan berupa beton dasar (lean concrete) tebal 10 cm dan lebar tujuh meter.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna merinci dari jumlah itu terdiri 337 km di Pulau Jawa dan Sumatera 65 km.

Dari 337 km itu, sepanjang 110 km membentang dari Brebes Timur exit hingga ke Gringsing, Weleri, Kabupaten Batang.

Kemudian, 227 km dari Solo hingga Surabaya dan 65 km di Sumatera itu antara lain ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Palembang-Indralaya dan Medan-Tebing Tinggi-Binjai.

Selain itu, Herry menambahkan, pada musim mudik tahun ini akan ada diskon tarif oleh operator tol sebesar 10-20 persen untuk pengguna elektronik tol (E-toll).

"Soal sebaran diskon ke hari lebih awal agar membantu kurangi beban jalan, itu ide bagus. Nanti, akan disampaikan ke mereka," kata Herry.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017