Samarinda (ANTARA News) - Seorang balita di Samarinda ditemukan dalam kondisi sekarat di dalam parit di Jalan P. Suryanata gang Wira Tiga, Jumat (18/5) sekitar pukul 14:30 wita. Anak yang kemudian diketahui bernama Fautsar Ramadhani (4), akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Dirhagayu akibat terlalu banyak menelan air. Dilaporkan bahwa tubuh bocah malang itu ditemukan mengambang dalam posisi tertelungkup dalam parit di gang Wira Tiga Jalan P. Suryanata. Saat pertama ditemukan, Fautsar Ramadhani hanya mengenakan baju warna hijau. Korban yang masih terlihat bernafas sempat ditolong warga dengan mencoba mengeluarkan air yang masuk ke tubuhnya. Namun, karena kondisinya semakin parah warga kemudian melarikannya ke rumah sakit Dirgahayu. "Saya kebetulan lewat dan melihat banyak orang berkerumun. Ternyata, ada seorang anak dalam kondisi sekarat ditemukan warga mengapung di parit," ujar Adi Putra yang ikut membawa korban ke rumah sakit Dirgahayu. Kusen, warga Jalan Cipto Mangungkusumo, orang tua Fautsar yang datang ke rumah sakit setelah mendengar ada tubuh bocah ditemukan di parit hanya tertunduk lesu menyaksikan jasad anak sulungnya terbujur kaku. "Dia anak saya yang hilang beberapa jam lalu. Saat itu, saya bersama dia sedang mengantar isteri saya yang hendak melahirkan ke bidan di Jalan P. Suryanata gang 4. Tetapi karena sibuk mengurusi isteri saya, akhirnya anak itu tidak saya hiraukan," kata Kusen. Dia mengaku sangat menyesal sebab tidak menduga anaknya akan ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Kata Kusen, Fautsar sebelum hilang masih sempat terlihat di rumah bidan, tempat isterinya melahirkan. Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang Inspektur Dua Muh. Janwar membenarkan peristiwa itu. Kata Muh. Janwar, polisi telah memeriksa beberapa saksi, namun dugaan sementara korban meninggal akibat banyak minum air parit. "Anak itu ditemukan warga dalam kondisi sekarat dalam parit. Dari hasil visum sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan sehingga dugaan kematiannya murni akibat tenggelam,"ujar Kanit Reskrim. "Menurut keterangan bapaknya yang kita periksa bahwa anaknya lepas dari pengawasan saat dia mengurusi isterinya yang akan melahirkan. Tapi, kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian balita itu," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007