Pertimbangannya karena Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman adalah kader Muhammadiyah, dididik dari Hizbul Wathan (HW)..."
Bantul (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan ceramah setelah shalat Isya di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan, Desa Tamanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu malam.

"Saya datang ke sini (Masjid UAD) atas undangan dari PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah dan saya wajib hadir," kata Panglima TNI usai menyampaikan ceramah di Masjid Islamic Center UAD Yogyakarta.

Panglima TNI mengatakan wajib memenuhi undangan untuk menyampaikan ceramah dengan tema kebangsaan di masjid salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah di Yogyakarta ini karena pertimbangan beberapa hal.

"Pertimbangannya karena Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman adalah kader Muhammadiyah, dididik dari Hizbul Wathan (HW) atau pramuka, guru kepala sekolah Muhammadiyah, dan Ketua Muhammadiyah di Cilacap, dan beliau belajar tentang militerisme di HW," kata Panglima.

Panglima TNI menambahkan Jenderal Sudirman saat di Bogor, Jawa Barat, juga belajar di Tentara Pembela Tanah Air (Peta), sehingga begitu Jenderal Sudirman memimpin maka yang diajarkan di Muhammadiyah diterapkan di militer.

"Tidak bisa terlepas perjuangan Muhammadiyah dengan TNI dalam mempertahankan NKRI. Muhammadiyah saya ucapkan terima kasih, karena dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Muhammadiyah selalu berperan," katanya.

Kedatangan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Masjid Islamic Center UAD Yogyakarta merupakan kegiatan silaturahim dan safari Ramadhan 1438 Hijriah bersama keluarga besar TNI dan komponen masyarakat.

Pada kesempatan itu juga hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta tokoh, kader, dan pengurus organisasi islam tersebut, anggota DPR Hanafi Rais serta keluarga besar TNI.

Salah satu takmir Masjid Islamic Center UAD menyebutkan jumlah jamaah yang hadir untuk mendengarkan ceramah atau pengajian kebangsaan itu mencapai sepuluh ribu orang, mengingat jamaah yang datang tidak hanya dari Yogyakarta.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017