Kuala Lumpur (ANTARA News) - Majelis Perwakilan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Malaysia bersama Sahabat Pena Nusantara (SPN) Malaysia menggelar buka bersama di Kuala Lumpur, Minggu.

Buka bersama berlangsung di rumah Sekretaris MP KAHMI Malaysia, Armando Harahap, di Sri Bandar Condominium yang sehari-sehari sebagai guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK).

Buka bersama yang dilakukan bersamaan dengan arisan keluarga tersebut menghadirkan penceramah dosen Hubungan Internasional Universitas Malaya, Dr Lili Yulyadi Arnakim yang juga Ketua Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Buka bersama turut dihadiri Ketua MP KAHMI Malaysia, Kunrat Wirasubrata yang juga Direktur Islamic Development Bank (IDB) Asia Pasifik, pengurus dan anggota KAHMI, Ketua SPN Malaysia, Rita Wirasubrata, pengurus dan anggota SPN.

Selain itu juga dihadiri Sekretaris Badan Perwakilan KNPI Malaysia yang juga Ketua Partai Nasdem Malaysia, Tengku Adnan dan sejumlah warga Malaysia yang beristrikan WNI.

Menurut Ketua MP KAHMI Malaysia, Kunrat Wirasubrata penyelenggaraan buka bersama bertujuan untuk mempererat silaturahmi diantara pengurus dan anggota serta mendiskusikan situasi kebangsaan dan keumatan.

Pada kesempatan ceramahnya Dr Lily Yulyadi mengulas tentang perintah puasa yang ada dalam Surat Al Baqarah ayat 183 yang memerintahkan orang beriman untuk berpuasa agar menjadi orang bertakwa.

"Ayat ini sangat populer dalam bulan Ramadhan. Kewajiban puasa itu diperintahkan kepada orang
beriman. Amanu adalah identitas yakni hanya sekelompok orang beriman saja yang dipanggil menjalankan puasa," katanya.

Lily mengatakan ayat ini menerangkan pentingnya identitas sedangkan berbicara iman adalah dinamis dan iman ada implikasi ke dalam.

"Iman lebih dahulu daripada Islam sedangkan identitas iman ini sekarang banyak dilalaikan. Identitas yang sekarang haruslah dipilih agar tanggung jawabnya besar. Kalau kita telah memilih Islam maka harus ada tanggung jawab. Islam itu adalah pilihan bukan warisan. Islam itu melihat prinsipnya," katanya.

Dia juga menguraikan prinsip-prinsip Islam adalah keadilan, kebebasan, pertanggungjawaban, persamaan dan kedaulatan dalam konteks ketuhanan.

Sementara itu pada hari sebelumnya juga digelar buka puasa bersama di rumah Ketua Nasdem Malaysia, Tengku Adnan yang dihadiri tokoh-tokoh lintas partai politik di Malaysia dengan pembicara mantan Ketua Muhammadiyah Malaysia, Dr Ismail Arifin.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017