Ketiga negara Arab Teluk dan Mesir sudah lama gusar atas dukungan Qatar kepada para islamis, khususnya Ikhwanul Muslimin yang dianggap keempat negara sebagai musuh politik yang berbahaya.
Langkah mereka telah membuka bagian terburuk dari perpecahan beberapa tahun belakangan ini di antara negara-negara paling kuat di dunia Arab yang banyak di antaranya merupakan anggota OPEC.
Yaman dan pemerintah Libya akan mengikuti jejak keempat negara Arab dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Saudi, UEA dan Bahrain memberi batas waktu dua minggu kepada warga negara Qatar untuk meninggalkan ketiga negara Arab itu. Bukan hanya itu, Qatar juga dikeluarkan dari koalisi pimpinan Saudi dalam perang di Yaman.
Saudi menuding Qatar membekingi kelompok-kelompok militan yang sebagian lainnya didukung Iran. Qatar juga dituduh menyiarkan ideologi mereka ke dunia Arab lewat stasiun televisi al-Jazeera.
"Qatar merangkul kelompok-kelompok teroris dan sektarian yang punya tujuan mengganggu stabilitas kawasan, termasuk Ikhwanul Muslimin, ISIS dan Alqaeda, serta mempromosikan pesan dan skema-skema kelompok-kelompok ini lewat media mereka secara terus menerus," kata kantor berita Saudi SPA.
Saudi menuduh Qatar menyokong para militan dukungan Iran di Provinsi Qatif dan Bahrain yang kebanyakan penduduknya Syiah.
Qatar tentu saja membantah tuduhan telah mencampur urusan rumah tangga negara lain.
"Kampanye hasutan ini didasarkan kepada kebohongan yang sudah mencapai tingkat fabrikasi sempurna," kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dikutip Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017