Shanghai (ANTARA News) - Ledakan mengguncang pabrik petrokimia di provinsi kawasan timur China, Shandong, pada Senin, menewaskan delapan orang dan melukai sembilan lagi, kata kantor berita setempat.

Kejadian mematikan menjadi hal lumrah di China, tempat keresahan meninggi akibat kekurangan baku mutu keamanan kerja sepanjang tiga dasawarsa pertumbuhan ekonomi sangat cepat.

Berbagai kejadian mematikan terus terjadi, mulai dari kecelakaan di wilayah tambang sampai dengan kebakaran di berbagai pabrik.

Ledakan pada Senin terjadi sekitar satu jam setelah tengah malam. Kejadian itu memicu kebakaran di daerah bongkar-muat barang di Linyi Jinyu Petrochemical Co. Ltd., di daerah pengembangan ekonomi Linyi Lingang, kata kantor berita Xinhua.

Angka kematian naik menjadi delapan, setelah sebelumnya otoritas setempat memastikan kematian tujuh orang yang dilaporkan hilang.

Sembilan orang terluka dan kebakaran di sekitar pabrik telah berhasil dipadamkan, kata pemerintah setempat.

"Pihak bertanggung jawab di perusahaan tersebut ditahan," kata Xinhua tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pada 2015, ledakan kimia besar terjadi di kota pelabuhan Tianjin dan menewaskan lebih dari 170 orang. Presiden Xi Jinping pada saat itu akan membuat pejabat terkait menerapkan baku mutu tinggi keamanan. Demikian laporan Reuters.

(Uu.G005/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017