Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok yang terpasang pada bus TransJakarta akan berpengaruh luas kepada masyarakat Jakarta.

"Kalau bisa di seluruh bus-bus TransJakarta dipasang stiker kampanye tanpa rokok," kata Saefullah saat meresmikan peluncuran iklan layanan masyarakat "Ngerokok Cuma Bakar Uang" pada bus TransJakarta di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Saefullah mengatakan pemasangan iklan layanan masyarakat dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau itu gratis atau tanpa biaya. Dia menilai iklan layanan masyarakat itu sebagai suatu loncatan luar biasa dari para pegiat pengendalian tembakau.

"Saat ini kesadaran individu maupun kelompok terhadap rokok berbeda-beda. Ada yang menganggap makruh. Bagi saya merokok itu merugikan," tuturnya.

Saefullah mengatakan saat ini sudah tidak ada penumpang yang merokok di dalam bus TransJakarta karena memang ada larangan merokok.

"Kalau masih ada yang merokok, diturunkan saja langsung. Tidak perlu diturunkan di halte," ujarnya kepada Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono.

Tentang iklan "Ngerokok Cuma Bakar Uang", Saefullah mengatakan selama sudah banyak kampanye tentang bahaya merokok. Iklan layanan masyarakat tersebut berusaha menyampaikan kesimpulan bahwa merokok sama saja dengan membakar uang.

Padahal, masyarakat masih banyak yang kesulitan mencari uang. Hal itu ditunjukkan dengan angka kemiskinan yang masih cukup tinggi.

"Ironisnya, yang membeli rokok kebanyakan rumah tangga miskin. Uang untuk membeli rokok seharusnya bisa untuk membeli telur dan meningkatkan kecerdasan anak," katanya.

Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) bekerja sama dengan PT TransJakarta meluncurkan iklan layanan masyarakat "Ngerokok Cuma Bakar Uang" yang terpasang pada bus TransJakarta untuk mengingatkan masyarakat terhadap kerugian merokok.

"Iklan layanan masyarakat yang kami buat ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa merokok itu sangat sia-sia," kata Ketua Umum Komnas PT dr Prijo Sidipratomo SpRad.

Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono menyambut baik iklan layanan masyarakat tersebut. PT TransJakarta sangat setuju dan mendukung kampanye pengendalian tembakau.

"Masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta harus bisa keluar dari garis kemiskinan. Kalau rokok cuma membuat kita bertambah miskin mengapa harus merokok," katanya. 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017