Canberra (ANTARA News) - Dua petinju dan seorang atlet tembak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berhasil menyumbangkan dua perak dan satu perunggu bagi Indonesia dalam Pesta Olahraga "Arafura Games" di Darwin, Northern Territory, yang ditutup Sabtu (19/5) setelah berlangsung sejak 12 Mei lalu. Keberhasilan kontingen NAD memperoleh medali dalam pesta olahraga dua tahunan yang diikuti lebih dari 2.500 atlet dari lebih dari 30 negara itu merupakan prestasi yang lumayan baik karena NAD yang didukung 40 orang atlet dan ofisial itu tidak "menargetkan medali apapun" dalam Arafura Games 2007, kata Sekretaris Kontingen NAD, Drs.Nuzuli MS, kepada ANTARA News di Canberra, Minggu. "Sebenarnya kami ke Arafura Games 2007 di Darwin ini tidak mematok target karena kami menyadari kekuatan lawan (para atlet negara-negara lain). Kami hanya memperdalam pengalaman para atlet Aceh karena akibat bencana Tsunami banyak atlet kami yang hilang," katanya. Selain keikutsertaan para atlet NAD atas undangan Menteri Olahraga dan Rekreasi NT, Kon Vatskalis, ini juga dimaksudkan sebagai ajang "uji coba" bagi para atlet Aceh menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kalimantan Timur, katanya. "Kita hanya membawa para atlet dari lima cabang olahraga saja untuk Arafura Games di Darwin ini, tapi untuk PON kita mempersiapkan keikutsertaan para atlet kita untuk 32 cabang olahraga. Tim andalan Aceh ini merupakan hasil binaan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias. Kita memang didukung bantuan dana BRR," katanya. Menurut Nuzuli, selama di Darwin, ibukota negara bagian Australia yang paling dekat dengan kawasan timur Indonesia itu, selain para atlet mampu mengembangkan kerja sama dengan para atlet dari negara-negara peserta, lima anggota DPRD NAD juga memanfaatkan kesempatan Arafura Games ini untuk menjajaki kerja sama dengan unsur pemerintahan Northern Territory. "Lima anggota DPRD NAD sudah bertemu dengan Menteri Kon Vatskalis didampingi Konsul dan jajaran Konsulat RI Darwin untuk menjajaki kerja sama bidang pembinaan dan pendidikan olahraga, serta bidang kerja sama lain, termasuk perdagangan," katanya. "Kami sangat terbantu dengan Konsulat RI di Darwin karena kami senantiasa didampingi Konsul dan para diplomat kita di Darwin ini. Sungguh ini kerja sama yang sangat baik dan kami sampaikan terima kasih. Semua hasil pertemuan itu akan kami sampaikan kepada pak gubernur," kata Nuzuli. Ia mengatakan, pihaknya akan kembali mengikuti "Arafura Games" 2009 dengan persiapan para atlet yang lebih matang. Kontingen NAD akan kembali ke Banda Aceh dengan penerbangan Garuda Indonesia dari Darwin, Senin, via Denpasar dan Jakarta. Selain kontingen Aceh, Indonesia juga diperkuat para atlet Provinsi Papua Barat, Papua, dan Bali, dalam pesta olahraga di Darwin itu. Tiga medali emas bagi Indonesia seluruhnya disumbangkan para atlet Papua Barat. Kontingen dengan manajer Bambang Nugroho ini juga mengantongi satu medali perak dan satu perunggu. Manajer Kontingen Papua Barat, Bambang Nugroho, mengatakan, ketiga medali emas bagi Indonesia itu diperoleh para atlet Papua Barat dari cabang atletik, yakni lari gawang 400 meter putra, lari 100 meter putra dan tim lari estafet 4 x 100 meter putra. Namun perolehan medali bagi Indonesia itu jauh di bawah negara-negara anggota Perhimpunan Bangs Asia Tenggara (ASEAN) lain yang juga ikut dalam Arafura Games, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, dan Filipina. Hingga penutupan Arafura Games, tuan rumah Australia mengantongi 698 medali yang terdiri dari 248 medali emas, 251 perak, dan 199 perunggu sekaligus menjadi juara umum, sedangkan Korea Utara dan Lebanon sama sekali tidak mendapatkan medali apapun. Malaysia mengantongi 36 medali emas, 39 perak dan 24 perunggu, Singapura 24 emas, 12 perak, dan 22 perunggu, Thailand 10 emas, enam perak dan tujuh perunggu, Brunei (8,10,16), dan Vietnam (9,2,4), Filipina (8,4,12). Selain Australia dan Indonesia yang diperkuat 77 orang atlet itu, Arafura Games juga diikuti Amerika Serikat, Singapura, Libanon, Taiwan, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Filipina, Fiji, Macau, Tonga, Jepang, Malaysia, Kaledonia Baru, Samoa, dan Afrika Selatan. Pesta olahraga yang sudah masuk kalender kegiatan dua tahunan NT ini juga diikuti tujuh orang atlet cacat fisik (AWD). Sebagai bagian dari kegiatan pesta olahraga itu, juga diselenggarakan konferensi olahraga internasional keenam. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007