New Delhi (ANTARA News) - Korban jiwa akibat kebakaran di satu pabrik kembang api di Negara Bagian Madhya Pradesh di India Tengah telah naik jadi 25 orang, kata beberapa pejabat setempat pada Kamis.

Menurut para pejabat, lima pekerja yang menderita luka kritis dalam peristiwa maut tersebut sedang menjalani perawatan di satu rumah sakit.

Kebakaran pada Rabu itu dipicu oleh serangkaian ledakan di dalam pabrik di desa Khairi di distrik Balaghat, sekitar 437 kilometer di sebelah tenggara Bhopal, Ibu Kota Madhya Pradesh.

"Dari 10 orang yang cedera dalam peristiwa itu, lima orang menyerah di rumah sakit," kata Bharat Yadav, kolektor di Balaghat, kepada Xinhua.

"Setakat ini, jumlah korban jiwa dalam kebakaran itu telah naik jadi 25."

Para pejabat mengatakan petugas penyelamat telah menemukan semua mayat dari puing pabrik.

Menurut para pejabat, lebih dari 40 pekerja, kebanyakan perempuan, berada di dalam pabrik yang dikelola secara gelap saat kebakaran terjadi.

Penyebab ledakan tersebut dan kebakaran setelahnya di dalam pabrik belum diketahui.

"Tinggal masalah penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran itu," kata seorang pejabat senior polisi.

 "Otopsi mayat tersebut telah dilakukan dan kemudian sampel dari tempat kejadian juga dikumpulkan. Kami akan segera bisa mengetahui penyebab kebakaran tersebut."

Beberapa laporan mengatakan ada kecurigaan bahwa seseorang mungkin telah melempar "beedi (puntung rokok)" yang menyala ke dalam pabrik, ketika produksi sedang berlangsung.

"Beedi" adalah jenis rokok murah yang dibuat dari tembakau tanpa proses yang dibungkus daun.

Pengelola rumah sakit menyatakan sebagian mayat terbakar tak bisa dikenali.

Sementara itu, Kepala Menteri Madhya Pradesh Shivraj Singh Chouhan mengumumkan ganti rugi sebesar 3.100 dolar AS untuk masing-masing keluarga yang kehilangan kerabat mereka dalam tragedi tersebut, selain pengobatan medis gratis buat orang yang cedera.

Petugas pemadam sepenuhnya memadamkan api pada Rabu malam.

"Diperlukan waktu beberapa jam buat petugas pemadam untuk menjinakkan si jago merah dan menemukan jenazah dari bawah puing," kata Anil Patley, seorang pejabat lokal.

"Karena pabrik itu berada jauh dari permukiman warga, itu sebabnya mengapa api tidak menyebar dan tetap berada di pabrik."

Ledakan tak sengaja sering terjadi di toko dan pabrik kembang api dan petasan di India.

Kemungkinan kebakaran di gedung dan pabrik di India seringkali tinggi sebab pemilik umumnya mengabaikan standar keselamatan kebakaran.

Di India, kembang api dan petasan dinyalakan selama festival, pesta perkawinan dan upacara bahagia lain. (Uu.C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017