Bandung (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa ada 52 titik rawan macet di jalur mudik wilayah utara, tengah, dan selatan Jawa Barat.

"Titik kemacetan sudah kita petakan, kalau perkiraan kita titik kemacetan itu ada di utara 17-an titik, lalu tengah ada 18, dan selatan 17 titik," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik di Bandung, Senin.

"Di utara itu ada di kawasan Simpang Jomin, Cikalong Purwakarta, lalu Sukamandi, Tegal Gubug. Namun kemacetan di titik ini sudah akan kita antisipasi dengan sistem kanalisasi," katanya.

Sementara untuk jalur tengah Jawa Barat, ia menjelaskan, titik rawan macet ada di kawasan Jalur Puncak, Padalarang, Ciranjang.

"Lalu masuk ke arah tengah ada Tanjung Sari, itu ada pasar, pom bensin dan ada alun-alun. Titik kemacetan di tengah juga akan kita lakukan kanalisasi," kata dia.

Ia menambahkan di wilayah selatan titik rawan macet ada di Jalur Limbangan, Leles, dan Gentong.

"Untuk wilayah Gentong kan ada pom bensin. Kita kanalisasi tidak boleh ada yang dari timur ke barat masuk ke pom bensin. Nanti juga di sana akan dipasang traffic cone," kata dia.

Dia menjelaskan kemacetan lalu lintas kendaraan di titik-titik itu utamanya disebabkan oleh kegiatan pasar tumpah dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang tidak berimbang dengan pertumbuhan jalan.

"Begini saja kalau sekarang berbicara data. Pertumbuhan jalan di kita itu hanya 1,2 persen. Sedangkan kenaikan jumlah pertumbuhan kendaraan di kita bisa sampai 12 persen. Rasionya enggak sebanding," kata dia.


Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017