Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Beberapa pria bersenjata menyerang dua restoran di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, pada Rabu malam (14/6), menewaskan tak kurang dari 17 orang dan melukai 26 orang.

Sementara itu, sejumlah orang lagi disandera oleh para penyerang, kata petugas pertolongan.

Satu tim gawat darurat Aamin Ambulance pada Kamis mengatakan di akun Twitter bahwa tim tersebut telah menemukan 17 mayat dan mengungsikan 26 orang yang cedera, tapi harus "menghentikan upaya pertolongan sebab daerah itu menjadi terlalu gelap sementara pengeboman masih berlangsung".

Satu laporan sebelumnya, dengan mengutip keterangan Perwira Polisi Mohamed Nur, mengatakan delapan orang tewas dalam serangan tersebut.

Seorang pelaku bom bunuh diri mengemudikan mobil yang berisi peledak ke dalam Restoran Posh di distrik Hodan dan meledakkannya, kata Nur kepada Xinhua.

Sekelompok pria bersenjata kemudian mengebom Pizza House, satu restoran di dekat Posh, dan bentrok dengan personel keamanan, kata Nur, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Kedua restoran itu sering didatangi oleh pejabat pemerintah dan pemuda.

Seorang saksi mata mengatakan ledakan sangat kuat dan suaranya dapat terdengar dari jauh.

"Kami mendengar suara ledakan keras yang terjadi di Pizza House dan Posh House. Kami tahu beberapa orang telaqh tewas," kata Abdullah Yasin kepada Xinhuas.

Suara baku tembak sengit dapat terdengar dari dalam Pizza House, tempat sejumlah orang disandera, kata polisi.

Kelompok yang berpusat di Somalia, Ash-Shabaab, telah mengaku bertanggung jawab. Kelompok yang berafiliasi kepada Al-Qaida itu telah sering melancarkan serangan terhadap berbagai sasaran termasuk warga sipil dan lembaga pemerintah di negara Tanduk Afrika tersebut sejak gerilyawan itu dipaksa keluar dari Mogadishu oleh tentara Uni Afrika (AU) pada 2011.

Presiden Somalia Mohamed Abdullah Mohamed pada April mengumumkan perang melawan gerilyawan garis keras, dan menawarkan amnesti kepada gerilyawan yang menyerahkan diri dalam 60 hari serta memperingatkan sisanya akan "menghadapi konsekuensi".

Pasukan khusus Somalia menghancurkan satu pusat pasokan dan komando penting Ash-Shabaab pada Minbggu (11/6) di wilayah selatan negeri itu.

"Kami telah menderita di tangan Ash-Shabaab, yang didukung oleh jaringan teror global. Kami dan mitra internasional kami akan melakukan setiap langkah pencegahan guna melindungi warga sipil kami dari bahaya selama operasi ini, sementara menyerang pelaku teror," kata Presiden Mohamed Abdullah Mohamed pada Minggu.

Militer AS juga mengkonfirmasi pasukan khususnya menewaskan delapan petempur Ash-Shabaab dalam satu serangan udara yang dilancarkan di Somalia Selatan pada Ahad.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu malam, Komando Afrika AS (Africom) berikrar akan meningkatkan serangan terhadap petempur Ash-Shabaab guna melindungi rakyat, dan mengatakan gerilyawan telah memanfaatkan tempat persembunyian untuk membunuh dan membuat cacat rakyat.  (Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017