Los Angeles (ANTARA News) - Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat, di mana seorang bersenjata menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya di sebuah fasilitas pergudangan San Francisco yang dioperasikan UPS, sebelum menembak dirinya sendiri, menurut pihak berwenang.

Orang bersenjata itu, yang belum diketahui identitasnya, mengenakan seragam layanan pengiriman paket global dan mengarahkan tembakan ke kepalanya saat polisi mengonfrontasi dia, ungkap pelaksana tugas kepala polisi San Fransisco Toney Chaplin kepada wartawan.

Chaplin mengatakan bahwa insiden tersebut tampaknya tidak terkait dengan terorisme.

Juru bicara UPS Steve Gaunt mengatakan kepada media setempat bahwa pelaku penembakan -- tampaknya karyawan yang marah -- menerobos masuk ke sebuah ruangan tempat para pekerja berkumpul untuk apel pagi sebelum berangkat melakukan pengiriman, dan melepaskan tembakan.

Fasilitas luas ini mempekerjakan 350 orang, kata UPS dalam sebuah pernyataan.

"UPS mengonfirmasi ada insiden penembakan yang melibatkan enam karyawan di fasilitas perusahaan di San Francisco pada pagi ini," menurut pernyataan tersebut.

"Kami mendapatkan informasi bahwa ada empat korban jiwa, meskipun beberapa individu dibawa ke rumah sakit dan kami belum mengetahui kondisi mereka saat ini."

Polisi memerintahkan warga dan karyawan di kawasan Portero Hill, San Francisco, dan daerah sekitarnya untuk berlindung saat mereka merespons penembakan itu.

Saksi melaporkan bahwa mereka mendengar beberapa tembakan di fasilitas tersebut, yang menangani paket pengiriman di wilayah San Francisco, demikian AFP.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017