Semarang (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah mengimbau masyarakat agar tak tergiur kota besar dalam mencari pekerjaan.

"Sebetulnya sudah hal biasa para pencari kerja sengaja mencari pekerjaan usai Lebaran bersamaan dengan saudara atau teman mereka balik merantau, tetapi permasalahannya mereka punya ketrampilan atau tidak," kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi di Semarang, Selasa.

Ia mengatakan untuk memperoleh pekerjaan, calon tenaga kerja tidak perlu datang ke kota besar karena saat ini banyak industri manufaktur yang bersifat padat karya berada di daerah penyangga.

"Sekarang ini justru kawasan industri banyak tersedia di daerah penyangga, seperti Kendal, Demak, dan Solo Raya. Justru kalau di kota-kota besar saat ini hanya ada industri skala kecil. Kebutuhan tenaga kerja tidak begitu banyak," katanya.

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri saat ini banyak calon tenaga kerja terutama para perempuan yang lebih memilih bekerja di pusat perbelanjaan karena dari sisi tempat kerja lebih nyaman dan bersih.

"Kami akui saat ini untuk mencari tenaga kerja wanita untuk industri garmen agak kesulitan," katanya.

Padahal, belum tentu gaji yang diberikan di pusat perbelanjaan lebih besar dibandingkan dengan di industri.

Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat, terutama calon tenaga kerja, tidak mudah tergiur hingar-bingar kota besar.

Ia mengatakan dalam menghadapi kondisi tersebut, saat ini makin banyak pengusaha yang mulai berbenah, khususnya meningkatkan fasilitas kerja bagi para pekerjanya.

"Salah satunya adalah tempat kerja dibuat senyaman mungkin. Dari sisi penghasilan kami menyediakan gaji dilengkapi insentif," katanya.

Selain itu, katanya, hal yang tidak kalah penting adalah jenjang karir yang cukup menjanjikan.

"Mulai dari pekerja biasa, selanjutnya ketua kelompok kecil, ketua kelompok besar, begitu seterusnya. Ketika mereka ada jabatan nanti juga ada tunjangan jabatan," katanya.

(U.KR-AWA/M029)

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017