Kiev, Ukraina (ANTARA News) - Pemimpin NATO Jens Stoltenberg pada Senin menjanjikan dukungan aliansi untuk Ukraina saat mereka menghadapi pemberontakan berdarah separatis pro-Rusia di wilayah timurnya.

Lebih dari 10.000 orang tewas sejak pemberontakan yang didukung Rusia melawan pemerintah pro-Uni Eropa di Kiev meletus pada April 2014.

Ukraina dan Barat menuduh Moskow menyelundupkan senjata dan tentara di sepanjang perbatasan, sebuah tuduhan yang mereka bantah.

"Rusia mempertahankan aksi agresifnya terhadap Ukraina, namun NATO dan sekutu NATO tetap mendukung Ukraina dan berada di pihak kalian," kata Stoltenberg dalam pidato pembukaan sesi Komisi NATO-Ukraina di Kiev.

Konflik di Ukraina timur dan aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea pada 2014 memperburuk hubungan Moskow dan Barat ke titik terendah sejak Perang Dingin.

"Kami juga berada di sini untuk menunjukkan solidaritas NATO kepada Ukraina dan dukungan teguh kami kepada kedaulatan dan integritas teritorial negara kalian," kata Stoltenberg sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

"Sekutu NATO tidak dan tidak akan mengakui pencaplokan ilegal Rusia atas Krimea".

Kunjungan pemimpin NATO terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson melakukan kunjungan perdana ke Kiev dan mendesak Moskow mengambil "langkah pertama" untuk meredakan konflik di Ukraina Timur.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia meski Moskow membantah mendukung pemberontak.

Ukraina melihat aksesi NATO sebagai jalan untuk meningkatkan pertahanan melawan Moskow.

Pada Juni, parlemen Ukraina mendukung upaya negara untuk menjadi anggota blok dengan 29 anggota itu.(mu) 


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017