Jakarta (ANTARA News) - Roger Federer lebih punya sejarah lebih panjang dalam semifinal tunggal putra Wimbledon hari ini. Dia tengah memburu final kesebelas turnamen ini dan sekaligus memburu gelar Wimbledon yang kedelapan.

Petenis Swiss yang tengah bangkit ini akan menjadi pusat perhatian di Centre Court saat ditantang petenis Ceko Tomas Berdych.

Sebelum kedua petenis berhadapan, partai semifinal tunggal putra lainnya antara petenis Kroasia Marin Cilic slugs melawan petenis AS Sam Querry lebih dulu dimainkan.

Untuk pertama kali sejak 2003 partai semifinal mempertemukan empat petenis non empat besar dunia.

Federer memang menjadi unggulan ketiga dalam turnamen ini, namun dia adalah petenis peringkat lima dunia. Dia menyaksikan seluruh pesaing terberatnya sudah tumbang pekan ini.

Pada semifinal hari ini, pendukung dan pasar taruhan memfavoritkan dia sebagai pemenang.

Petenis berusia 35 tahun itu sudah menang tujuh kali berturut-turut mengalahkan Berdych yang tak pernah lagi mengalahkannya sejak 2013. Tambahan, petenis Swiss tidak pernah kehilangan satu set pun dalam Wimbledon edisi ini.

Berdych (31) yang merupakan unggulan kesebelas, tak kalah kuat pada Wimbledon karena pernah mencapai final pada 2010 sebelum dikalahkan Rafa Nadal.

Cilic (28) lebih difavoritkan menang saat melawan Querry yang merupakan petenis putra AS pertama yang mencapai semifinal Grand Slam dalam delapan tahun terakhir.

Cilic, petenis Kroasia unggulan ketujuh, punya catatan menang-kalah 4-0 melawan calon lawannya yang berusia 29 tahun itu.

Pertandingan antara kedua petenis akan menjadi ajang adu kuat serve. Querry, unggulan 24, dan Cilic adalah di antara petenis-petenis berservis keras pada turnamen ini dengan masing-masing sudah melepaskan 126 dan 105 ace, demikian Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017