Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan impor Indonesia pada Juni 2017 sebesar 10,01 miliar dolar Amerika Serikat, atau turun sebesar 27,26 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 13,76 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor migas sebesar 175,4 juta dolar AS atau 9,79 persen dan nonmigas sebesar 3,57 miliar dolar AS atau 29,88 persen.

"Penurunan impor migas dipicu oleh turunnya semua komponen seperti minyak mentah, hasil minyak dan gas. Nonmigas juga turun," kata Suhariyanto.

Tercatat, impor minyak mentah turun 7,2 persen atau sebesar 38,1 juta dolar AS, hasil minyak sebesar 121,2 juta dolar AS atau 11,23 persen dan gas sebesar 8,79 persen atau sebesar 16,1 juta dolar AS.

Untuk sektor nonmigas, penurunan terbesar terjadi pada golongan mesin dan peralatan listrik sebesar 559,1 juta dolar AS atau 35,15 persen, golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar 491,2 juta dolar AS atau 27,38 persen serta besi dan baja sebesar 362 juta dolar AS atau 44,56 persen.

Sementara yang tercatat mengalami kenaikan adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung mencapai 171,1 juta dolar AS atau 295,51 persen, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik 559,1 juta dolar AS atau 35,15 persen.

Secara kumulatif untuk periode Januari-Juni 2017, impor tercatat mencapai 72,33 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 9,60 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 65,99 miliar dolar AS.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Juni 2017 ditempati oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan nilai 15,76 miliar dolar AS atau 25,96 persen, diikuti Jepang 6,77 miliar dolar AS atau 11,15 persen, dan Thailand 4,42 miliar dolar AS atau 7,28 persen.

Sementara untuk impor nonmigas dari ASEAN 20,75 persen, sementara dari Uni Eropa 9,23 persen.

Untuk nilai impor semua golongan penggunaan barang, pada periode Januari-Juni 2017 barang konsumsi naik 9,50 persen, bahan baku penolong sebesar 11,26 persen dan barang modal naik 2,06 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017