Benih sudah siap kami beli semua. Kami berikan gratis kepada petani."
Bogor (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memborong 200 ton benih padi unggul IPB-3S yang diproduksi Institut Pertanian Bogor untuk disalurkan ke sejumlah petani di daerah.

"Benih sudah siap kami beli semua. Kami berikan gratis kepada petani," kata Amran usai membuka seminar nasional Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Amran mengakui benih IPB-3S sebagai benih unggulan yang sangat strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian padi. Rata-rata produksi IPB-3S per hektare mencapai 10 sampai 13 ton. Atau melebihi produksi nasional yang hanya 5,5 ton per hektar.

"Dua tahun lalu IPB-3S sudah diujicobakan di Karawang, di lahan 500 hektare, hasilnya luar biasa, Pak Presiden langsung memanen bersama Rektor IPB," kata Amran.

Amran menginstruksi agar Sekjen segera mengurus proses pembelian agar dipercepat sehingga bisa langsung disalurkan kepada para petani.

"Kami akan salurkan prioritas ke Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah," katanya.

Menurutnya, IPB-3S merupakan jawaban atas kebutuhan benih unggul yang dinantikan oleh para petani. Benih tersebut juga memiliki keunggulan selain jumlah produksinya banyak, juga tahan terhadap hama wereng.

"Ini bagus, benih IPB-3S ini tahan hama wereng. Jadi, bisa mengatasi persoalan serangan hama wereng yang diprediksi terjadi saat ini," katanya.

Amran mengatakan, dengan percepatan sistem e-katalok, pembelian benih IPB-3S dapat segera direalisasikan dalam waktu dua minggu, sehingga bisa langsung didistribusikan ke para petani di daerah.

"Soal harga tidak menjadi soal, bayangkan jika produksi bisa dua kali lipat dari biasanya," kata Amran.

Amran mendorong agar inovasi-inovasi pertanian seperti IPB-3S terus bermuncullan dan pihaknya siap untuk menerapkannya kepada petani, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Ini yang kami harapkan, mana teknologi-teknologi lainnya yang menyusul kami siap untuk menerapkan untuk petani, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dan menurunkan biaya produksi petani, khususnya mekanisasi," kata Amran.

Sementara itu, Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto menyebutkan sejak mendapat amanat dari Presiden dan Menteri Pertanian untuk memperbanyak produksi benih IPB-3S, pihaknya terus mengembangkan produksi. Hingga kini sudah terdatat ada 200 ton benih yang siap disebar ke petani.

"IPB-3S pertama kali dilepaskan 2012, dan sudah dikembangkan di beberapa lokasi. Laporan yang kami terima jumlah stoksheet mencapai 500 ton," kata Herrry.

Herry menambahkan, IPB-3S merupakan benih padi unggulan yang dikembangkan oleh agronom IPB Hajrial Aswidinnoor dan sudah diujicobakan di Karawang dengan produksi mencapai 13,4 ton per hektare.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017