Jakarta (ANTARA News) - Para pedagang busana muslim di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, mengeluh karena omzet mereka anjlok 70-80 persen setelah Lebaran.

Penjualan pakaian muslim di Blok A Pasar Tanah Abang menurun drastis dibandingkan tahun 2016, kata Devi (25), penjual pakaian muslim, sarung dan mukena.

Sebelum Lebaran, dagangan Devi terjual Rp500 juta per bulan, namun setelah Lebaran ini tidak mencapai Rp100 juta per bulan.

"Ya kami bingung, penjualan turun 70 hingga 80 persen" Kata Devi kepada Antara di Jakarta, Kamis Siang.

Menurut Devi, penurunan omzet sudah mulai terjadi sejak memasuki Ramadan karena biasanya saat puasa pasar Tanah Abang ramai pembeli. Dibandingkan tahun lalu, penurunan di tokonya tahun ini cukup besar.

Pedagang pakaian muslim wanita, sarung, mukena, dan sajadah bernama Dinny (20) juga mengeluhkan omzet yang turun sampai 50 persen. Ia mengeluhkan penjualan daring yang membuat omzet tahun ini turun dibandingkan tahun lalu.

"Sekarang sudah zamannya jual beli daring, jadi pembeli juga sudah malas datang langsung ke toko," kata Dinny.

Dinny mulai mencoba mengikuti transaksi online untuk mengurangi omzet yang kurang.

Susi (21), pedagang busana lainnya, juga merasakan turunnya pengunjung ke toko dia.  

Susi menjual berbagai macam kerudung wanita. Omzet penjualannya saat ini Rp80 juta hingga Rp100 juta per bulan, padahal tahun lalu mampu meraup Rp130 juta hingga Rp150 juta per bulan.

"Saat ini untuk mengatasi penurunan omzet saya sudah mulai merambah jual beli daring sehingga omzet yang turun di toko tidak terlalu jatuh rugi," kata Susi.

Nimah (44), pembeli busana muslim di Tanah Abang, mengaku membeli pakaian muslim dalam jumlah banyak, namun tahun ini hanya membeli pada harga satuan karena merasa kebutuhannya untuk membeli pakaian sudah cukup.

Pewarta: Rania-Arnaz
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017