Pekanbaru (ANTARA News) - Korps Pasukan Khas TNI AU menyatakan bertanggung jawab penuh kepada korban meninggal dan luka-luka akibat ledakan amunisi latihan militer di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Kamis siang tadi.

"Kami dari Paskhas akan sepenuhnya bertanggung jawab atas musibah ini," kata Wakil Komandan Korpaskhas Marsekal Pertama Yudi Bustami dalam keterangannya di Rokan Hulu, Kamis.

Enam warga sipil di Dusun Karya Tama Desa Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu menjadi korban ledakan Amunisi militer Paskhas. Satu di antara enam korban tersebut meninggal dunia, yakni seorang pria bernama Suwanda (26).

Sementara lima lainnya masing-masing Heru, Anto, Asep Sofyan, Yudi Wiharjo dan seorang wanita Reni Cahyadi mengalami luka ringan hingga berat dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB tersebut.

"Kami akan bertanggung jawab maksimal terhadap keluarga yang ditinggal. Kemudian terhadap korban luka tetap kita tanggung," tegasnya.

Selain itu, dia juga menegaskan pihaknya juga akan menyelidiki insiden itu dan memberikan sanksi kepada prajurit yang terbukti lalai hingga mengakibatkan musibah itu.

"Juga kepada anggota kami yang lalai, akan kita tindak sebagaimana mestinya prajurit yang lalai," tegasnya kembali.

Marsma Yudi menuturkan insiden ledakan Amunisi jenis TNT di Rokan Hulu terjadi usai latihan Paskhas yang digelar sejak pukul 05.30 WIB hingga 09.00 WIB. Dia yang bertindak sebagai Direktur latihan militer bertema Trisula Perkasa dan diikuti oleh 150 personel Paskhas itu mengatakan secara keseluruhan latihan berlangsung lancar.

Sebelum sempat menyisir medan usai latihan yang bertempat di perkebunan warga, terjadi insiden tersebut. Dirinya mengakui bahwa insiden itu merupakan kelalaian prajuritnya.

"Kami akui bahan Amunisi kami yang tertinggal. (Namun) tidak ada kita niat sedikitpun menyakiti rakyat," jelasnya.

Pewarta: Bayu Agustari & Anggi Romadhoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017