Jakarta (ANTARA News) - Tim tenis beregu putri Indonesia akhirnya harus terhenti di putaran semifinal Grup II zona Asia/Oseania Piala Fed 2017, setelah ditumbangkan unggulan pertama Uzbekistan dalam pertandingan di Central Stadium, Dushanbe, Tajikistan, Jumat.

Indonesia sempat membuka asa kemenangan di partai pertama lewat Lavinia Tananta yang berhasil menyudahi perlawanan Nigina Abduraimova dua set langsung 6-4, 6-3. Akan tetapi pemenang pertandingan harus ditentukan hingga partai ketiga setelah Beatrice Gumulya terhenti oleh petenis cantik Sabina Sharipova 4-6, 1-6 di partai kedua.

Di partai terakhir yang menentukan, pasangan Jessy Rompies/Aldila Sutjiadi gagal mewujudkan mimpi Indonesia untuk kembali berlaga di Grup I zona Asia/Oseania setelah kandas di tangan duet Uzbekistan, Nigina Abduraimova/Akgul Amanmuradova dengan skor 4-6, 2-6.

"Terkait pertandingan tadi, Lavinia main seperti dia ketika berada di peringkat 200-an solid sekali dan sesuai harapan," kata kapten tim Piala Fed 2017, Sri Utami seperti pernyataan humas PP Pelti, Jakarta, Jumat.

Terkait dengan ganda yang dipasangkan dengan Jessy Rompies bukanlah Beatrice Gumulya yang sudah terbukti bisa menjuarai ITF Womens Circuit Hua Hin, Thailand pada tanggal 10 - 16 Juli lalu, Sri menyebut Aldila yang kali ini dipasangkan dengan Jessy memiliki kemampuan yang sama.

"Memang dipasang yang masih fresh, karena pertandingan Beatrice cukup capek. Walaupun kalah, mereka mainnya bagus sampai empat sama," ujar Sri.

"Namun lawannya menang servis di mana dua-duanya memiliki servis yang sangat baik, tapi secara keseluruhan mereka sudah bermain baik," tutur Sri.

Dengan hasil ini, sesuai peraturan baru Federasi Tenis Dunia (ITF) Indonesia harus puas menjadi juara ketiga bersama dengan Malaysia yang juga harus menelan kekalahan dari Hong Kong dengan skor 0-3.

Sementara Uzbekistan akan memainkan partai final menghadapi Hong Kong untuk menentukan satu tim yang langsung promosi ke Grup I zona Asia/Oseania Piala Fed.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017