Washington (ANTARA News) - Agen imigrasi AS merencanakan sebuah operasi nasional minggu depan untuk menangkap, antara lain remaja yang memasuki negara tersebut tanpa wali dan diduga anggota geng, dalam pelebaran tindakan Presiden Donald Trump terhadap imigran ilegal.

Penggerebekan tersebut direncanakan dimulai pada hari Minggu dan berlanjut sampai Rabu, menurut sebuah memo internal yang dilihat oleh Reuters. Remaja yang ditargetkan berusia 16 dan 17 tahun.

Penggerebekan tersebut merupakan keputusasaan yang tajam dari praktik selama masa kepresidenan Barack Obama. Di bawah Obama, anak di bawah umur dapat ditargetkan untuk dideportasi jika mereka dihukum karena melakukan kejahatan, namun tidak ditangkap hanya karena aktivitas atau keanggotaan geng yang dicurigai.

Institusi penegakan bea cukai dan imigrasi AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seseorang dapat diidentifikasi sebagai anggota geng jika memenuhi dua atau lebih kriteria, termasuk memiliki tato geng, mengunjungi daerah yang terkenal dengan geng dan mengenakan pakaian geng.

Badan tersebut tidak mengomentari rencana untuk operasi penegakan hukum mendatang, namun ini berfokus pada individu-individu yang menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional dan keamanan publik.

Memo yang menginstruksikan kantor lapangan untuk mempersiapkan penggerebekan tersebut tertanggal 30 Juni. Seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri yang berbicara mengenai latar belakang mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa penggerebekan tersebut masih dijadwalkan untuk dilakukan, walaupun ICE masih dapat mengubah rencananya.

Trump, yang mengkampanyekan janji penegakan imigrasi yang tangguh, telah mendeportasi anggota-anggota geng, terutama yang berasal dari Mara Salvatrucha yang berbasis di Salvador, atau MS-13, sebagai prioritas utama, demikian mengutip Reuters.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017