Medan (ANTARA News) - Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat mendominasi Kejuaraan Internasional Solu Bolon (Dragon Boat) bertajuk "Sumut Paten", yang berakhir di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sabtu.

Pada final yang diikuti enam tim, Tim Agam sukses merebut peringkat pertama melalui tim B, yang mampu menembus finish pertama dengan catatan waktu 04 menit 03,58 detik, sedangkan tim Agam A juga finish di posisi kelima dengan catatan 04 menit, 14,44 detik.

Sedangkan posisi runner up direbut Jawa Barat dengan waktu 04 menit 03,91 detik, posisi ketiga Baktiraja Humbahas dengan 04 menit 08,27 detik.

Peringkat empat juga diraih tim Sumbar lainnya Lantamal II dengan 04 menit 08,65 detik, sedangkan tuan rumah Lugahon harus puas finish terakhir dengan 04 menit, 16,80 detik.

Seluruh Pemenang I-VI mendapat hadiah berupa uang tunai, piala, piagam dan medali. Juara I meraih hadiah uang tunai Rp 40 juta, Juara II Rp 27,5 juta, juara III Rp 15 juta, juara IV Rp 7,5 juta, juara V dan VI masing - masing Rp 5 juta.

Manager sekaligus pelatih tim Kabupaten Agam, Japari Siregar mengatakan berkat semangat dan kekompakan diantara pedayung, menjadi kunci kesuksesan timnya merebut juara, meski diakuinya, lintasan perairan Danau Toba juga memiliki tantangan berbeda dengan lintasan perairan lainnya.

"Dari awal kita memang target juara, sehingga persiapan kami juga matang menatap kejuaraan ini. Kita juga mempelajari arah angin dan kekuatannya sejauh mana." ujarnya.

Pihaknya pun berharap, kejuaraan ini bisa terlaksana tiap tahun, dan bisa meningkatkan jumlah hadiah yang diperebutkan.

"Kejuaraan ini sangat bagus, karena saya nilai panitia juga siap sebagai tuan rumah yang baik. Mudah - mudahan kalau tahun depan masih ada lagi, ya kalau bisa hadiah ditambah karena kami juga dari luar daerah sehingga butuh dana yang tidak sedikit," katanya.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi dalam sambutannya yang dibacakan Kadispora Baharuddin Siagian mengatakan, kejuaraan Solu Bolon dan lomba lari marathon 5 dan 10 K merupakan ikon Sumut yang tidak hanya bertujuan untuk mencari bibit atlet.

Namun juga sebagai daya tarik pariwisata. Sebab, olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan sehingga memiliki efek dan kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk bagi masyarakat Samosir.

"Olahraga pariwisata mampu menunjukkan potensi yang menarik, karena tujuan tidak semata berolahraga, namun juga berekreasi melihat keindahan wisata termasuk Danau Toba. Olahraga juga sarana untuk memerangi narkoba serta penggunaan teknologi yang negatif," katanya.

Sementara Bupati Kabupaten Samosir Rapidin Simbolon mengatakan kegiatan itu sangat positif bagi kabupaten Samosir, karena bermanfaat bagi pengembangan wisata Danau Toba.

Hal itu sebagai bentuk perhatian pemerintah provinsi Sumut dalam merespon program pemerintah pusat untuk menjadikan keindahan Danau Toba sebagai destinasi prioritas wisata unggulan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

"Pada 12 Agustus tahun ini Samosir bakal kedatangan artis Eropa yang akan tampil pada show musik internasional dengan membawa nyanyian lagu batak sekaligus menggunakan alat musik tradisional batak. Tidak hanya itu, Pemprov juga kembali laksanakan Tur The Toba dengan total hadiah Rp 232 juta antara Oktober hingga Desember. Ini kesempatan bagi kami terus eksis dengan pengembangan pariwisata," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017