Jakarta (ANTARA News) - Tim bulu tangkis Indonesia harus puas berada di peringkat dua Kejuaraan Junior Asia 2017 setelah dalam partai final yang digelar di GOR Jaya Raya, Jakarta, Selasa, tim Merah Putih tumbang di tangan Korea Selatan 2-3.

Setelah memperoleh poin pertama melalui pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang menumbangkan duet Korea Selatan Sung Seung Na/Ah Yeong Seong dalam pertarungan tiga game 21-19, 18-21, 23-21, tim Merah Putih kehilangan partai kedua yang memainkan nomor tunggal putra.

Di partai kedua itu, tunggal putra Indonesia Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay harus mengakui keunggulan Seung Hoon Woo setelah berjuang dalam pertarungan tiga game selama satu jam 20 menit dengan skor 24-22, 10-21, 8-21.

Asa kembali terbuka lewat pasangan ganda putra Adnan Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang berhasil menyumbangkan angka kedua Indonesia dengan mengalahkan Kang Min Hyuk/Kim Moon Jun 18-21, 21-19, 21-16.

Korea Selatan kembali bisa menyamakan kedudukan 2-2 di partai keempat saat pemain tunggal putri mereka Se Young An menumbangkan pemain tuan rumah Gregoria Mariska Tunjung dalam tiga game selama satu jam 29 menit, dengan skor 21-19, 7-21, 22-20.

Indonesia dipastikan menempati urutan kedua setelah di partai kelima yang menentukan, pasangan ganda putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengakui kedigdayaan Min Ji Kim/Yu Rim Lee dalam pertarungan dua game selama 44 menit yang berkesudahan 19-21, 13-21.

"Bisa dibilang kami kalah fight. Pada posisi unggul 2-1 kita sudah di atas angin, harusnya bisa menahan sedikit, tapi ternyata tidak," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti.

Hasil tim junior ini sendiri sebenarnya sudah melebihi target organisasi yakni mencapai empat besar, selain itu ini kali pertama tim Merah Putih mencapai partai final di era turnamen yang memakai format Piala Sudirman sejak 2006 lalu.

"Memang hasil ini sudah melebihi target yaitu mencapai babak semifinal, tapi kalau tinggal selangkah lagi seperti ini kan sayang, nanggung, sudah terakhir harusnya mati-matian saja. Tapi ini masih kalah fighting spirit-nya. Makanya saya pernah bilang, potensi tanpa semangat, potensi tanpa kemauan itu susah," kata Susy yang juga manajer tim junior Indonesia.

Ketika ditanya terkait kondisi fisik para pemain yang harus menjalani dua kali laga pada Senin (24/7), Susy menilai hal tersebut sesungguhnya bukan alasan, mengingat kondisinya sama dengan yang dialami Korea Selatan

"Terakhir kan sebenarnya sama-sama capek, harusnya ya sama-sama nekat saja adu ketahanan. Mereka juga kemarin kan main berapa kali. Namun kalau dibilang kalah fight, sebenarnya tidak kalah-kalah banget, pemain kita juga fight, tapi kekuatan, mental dan kemauan masih kurang," tutur Susy.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017