Kami berangkat dengan dana sendiri dulu..."
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 12 pemain sudah dipilih untuk memperkuat tim nasional bola basket putri yang bakal berlaga pada SEA Games 2017, Malaysia, dan kini mereka akan bertolak ke Seoul, Korea Selatan, untuk menjalani uji coba dan pemusatan latihan (TC), kata manajer timnas basket putri Indonesia Njo Lie Wen.

"Namun yang berangkat ke Korea Selatan ada 14 pemain. Kami mengikutsertakan Dewa Ayu Kusuma dan Clarita Antonio demi menambah pengalaman mereka," ujar Njo Lie Wen ketika berbincang di Jakarta, Selasa.

Awalnya, lanjut Njo Lie, pemain termuda berusia 16 tahun Adelaide Callista juga direncanakan ikut ke Seoul bersama Dewa Ayu dan Clarita, tetapi urung karena Adelaide memutuskan untuk fokus sekolah dan mempersiapkan diri untuk turnamen berikutnya yaitu Kejuaraan Asia U-16 FIBA yang digelar di Bengaluru, India 22-28 Oktober 2017.

"Saya yakin Adelaide bisa menjadi pemimpin tim di turnamen itu. Adapun pemain termuda di timnas bola basket putri Indonesia di SEA Games 2017 adalah Lea Kahol," tutur Njo Lie.

Lea Kahol sendiri merupakan bagian dari skuad timnas bola basket tiga lawan tiga 3x3 putri Indonesia yang menjuarai Kejuaraan 3x3 Asia U-18 FIBA di Malaysia pada akhir Mei 2017 lalu. Lea pun terpilih sebagai pemain putri terbaik di ajang tersebut.

Berikut nama-nama pemain timnas bola basket putri Indonesia untuk SEA Game 2017, Malaysia:

  1. Agustin Elya Retong
  2. Kadek Pratita Dewi
  3. Nathasa Christaline
  4. Yuni Anggraeni
  5. Mariam Ulfah
  6. Henny Sutjiono
  7. Mega Nanda Putri
  8. Sumiati
  9. Yuliana Anggita
  10. Gabriel Sophia
  11. Lea Kahol
  12. Regita Pramesti.

Dana sendiri

Tim nasional bola basket putri akan berangkat ke Seoul, Korea Selatan, pada hari ini, Selasa (25/7) malam. Menurut Njo Lie Wen, sementara mereka akan menggunakan biaya sendiri sebelum dana dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) cair.

"Kami harus berangkat karena waktu sudah mepet dan kami ingin anak-anak berada di puncak performa saat di SEA Games 2017. Kami berangkat dengan dana sendiri dulu, kecuali tiket yang ditanggung Satlak Prima," kata Njo Lie Wen.

Dia melanjutkan, mekanisme pencairan dana dari Satlak Prima yang cukup rumit menjadi alasan mengapa uang yang seharusnya sudah cair itu belum juga sampai ke tim, bahkan ketika surat dari Sekretariat Negara juga sudah keluar.

"Itu yang membuat program berjalan tidak sesuai dengan rencana. Akan tetapi kami tetap putuskan berangkat uji coba ke Korea Selatan sebab kami juga ingin mengetahui sejauh mana kemampuan anak-anak yang sebenarnya," tutur Njo.

Rencana timnas bola basket putri Indonesia melakoni TC dan uji coba ke Korsel memang berubah-ubah seiring belum tuntasnya masalah pencairan anggaran dari Satlak Prima. Sempat dijadwalkan berangkat pada awal Juli 2017 usai Lebaran, rencana itu baru bisa diwujudkan pada akhir Juli 2017 dan itu pun sementara masih menggunakan dana sendiri.

Asisten pelatih tim nasional bola basket putri Bambang Asdianto Pribadi pun berterima kasih kepada semua yang sudah mendukung persiapan timnya menuju SEA Games 2017, Malaysia.

"Terima kasih atas doa dan dukungannya," kata pria yang akrab disapa Bing itu.

Timnas putri sendiri akan berada di Seoul, Korea Selatan, sampai Senin (10/8). Di Negeri Ginseng itu, mereka dijadwalkan beruji coba dengan lima klub profesional.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017