Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kabut asap pekat masih menyelimuti wilayah Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, Aceh.

"Kabut asap masih mengepung Meulaboh, Aceh," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Rabu.

Ia mengaku, pihaknya terus memantau kondisi terkini, terutama wilayah rawan terbakar di Aceh seperti saat ini karena musim kemarau baik di pesisir pantai barat maupun timur.

Dalam sepekan terakhir, dilaporkan titik api telah membakar kawasan hutan dan lahan, terutama di lahan gambut pada enam kecamatan di Aceh Barat.

Laporan terakhir diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut, kebakaran lahan gambut telah mencapai 70 hektare lebih.

Sejumlah sekolah telah diliburkan dan rumah sakit setempat dilaporkan telah merawat 23 orang warga Meulaboh akibat menderita Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Diperkirakan jumlah korban terserang ISPA di Aceh Barat, terus bertambah karena masyarakat setempat terpaksa menghirup udara bercampur asap.

"Kebakaran hutan dan lahan, masih melanda Aceh Barat. BNPB telah kerahkan heli pembom air," kata Sutopo.

Yunus Swarinoto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG diketerangannya mengatakan, pihaknya telah menganalisa perkembangan titik panas dan pergerakan kabut asap.

Pengamatan Satelit Aqua dan Terra, lanjutnya, titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di wilayah Aceh, terdeteksi selama enam hari terakhir berturut-turut mengalami peningkatan.

"Terbanyak yakni Selasa, (24/7), dengan jumlah titik panas. Sebaran titik panas lebih banyak terkonsentrasi di wilayah pesisir Barat, Aceh," katanya.

"Seperti di tiga kabupaten yakni Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Jaya," beber Yunus.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017