Jakarta (ANTARA News) - Tim tenis Indonesia mewaspadai persaingan ketat tim Thailand dan tim Filipina dalam pertandingan SEA Games 2017 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21-26 Agustus.

"Dua negara itu punya atlet-atlet putra dan putri yang bagus. Kami juga mewaspadai tim tuan rumah Malaysia karena mereka punya atlet-atlet muda dengan persiapan yang matang," kata pelatih kepala tim tenis Indonesia Suharyadi ketika dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Suharyadi memperkirakan tim-tim tenis negara lain ASEAN akan turun dengan kekuatan penuh dalam kejuaraan tingkat future putra dan putri di Nonthaburi Thailand, pada 31 Juli-13 Agustus sebelum mengikuti SEA Games.

"Jika dilihat dari daftar pemain yang akan mengikuti kejuaraan future di Thailand, terdapat pemain-pemain utama Vietnam, Filipina, Singapura, Kamboja, Malaysia, dan tentu tuan rumah Thailand," katanya.

Tim Thailand, menurut Suharyadi, punya atlet kembar yang akan menjadi unggulan mereka pada nomor ganda putra yaitu Sanchai Ratiwatana dan Sonchat Ratiwatana. Sedangkan Filipina punya Treat Huey yang selalu mengikuti turnamen ATP Tour.

Target

Suharyadi optimistis tim Merah-Putih mampu merebut dua medali emas dalam SEA Games 2017 sebagaimana amanat dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"Kami mendapatkan target dua medali emas. Christo akan menjadi andalan kami pada nomor tunggal putra. Kami juga berharap emas pada nomor ganda putra, ganda putri, atau ganda campuran," katanya.

Tim tenis Indonesia, lanjut Suharyadi, masih berkoordinasi dengan Satlak Prima terkait dukungan peralatan dari pemerintah untuk mengikuti SEA Games di Malaysia.

"Kami belum dapat peralatan, tapi manajer kami masih berkoordinasi dengan Satlak Prima," ujarnya.

Tim tenis Indonesia dalam SEA Games ke-29 itu terdiri dari lima atlet putra yaitu Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko, Sunu Wahyu Trijati, dan Justin Barki.

Sementara tim tenis putri Indonesia yaitu Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, Lavinia Tananta, Aldila Sutjiadi dan Deria Nur Haliza.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017