Mata uang komoditas diuntungkan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar mata uang rupiah yang dalam transaksi antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat senilai 12 poin menjadi Rp13.311 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.323 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Dolar AS cenderung mengalami tekanan terhadap kurs di kawasan Asia, termasuk rupiah pascadata ekonomi Amerika Serikat yang tidak sesuai ekspektasi," ujar Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa meski data pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua yang menunjukkan peningkatan harga produk domestik bruto (PDB) yang menjadi tolak ukur inflasi menunjukkan penurunan menjadi satu persen dibandingkan dengan sebelumnya 1,9 persen, namun kenaikan biaya tenaga kerja juga menunjukkan penurunan menjadi 0,5 persen dari sebelumnya 0,8 persen.

"Data itu meredam eksektasi pelaku pasar akan terhadap kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS yang lebih agresif. Rendahnya inflasi di AS masih menjadi sorotan pelaku pasar," katanya.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan perangkat pantauan Bank Sentral AS (Federal Reserve Watch/FedWatch), pasar melihat probabilitas kenaikan suku bunga acuan di Negari Paman Sam pada Desember masih di bawah 50 persen.

"Kondisi itu akan menjaga pergerakan rupiah dan membuka potensi untuk melanjutkan penguatan ke depannya," katanya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang bergerak positif juga turut menjadi salah stau penopang bagi pergerakan mata uang berbasis komoditas seperti rupiah.

"Mata uang komoditas diuntungkan oleh kenaikan harga minyak mentah dunia," katanya.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,06 persen menjadi 49,74 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,13 persen menjadi 52,59 dolar AS per barel.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini (31/7) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.323 dibandingkan hari sebelumnya (Jumat, 28/7) Rp13.326 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017