Yogyakarta (ANTARA News) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta akan kembali meluncurkan paket wisata hemat "Jogja Heboh" pada September.

"'Jogja Heboh' akan kembali kami luncurkan meski saat ini okupansi rata-rata hotel sudah cukup tinggi," kata Ketua PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta Istijab M Danunagoro, Selasa.

Ia menjelaskan perhimpunan kembali meluncurkan paket wisata itu bekerja sama dengan Asosiasi Tour dan Travel Agen (Asita) DIY karena program serupa yang diluncurkan pada Januari 2017 kurang efektif karena kurang mendapat dukungan maskapai penerbangan.

"Kami berharap September bisa kami luncurkan kembali dengan perbaikan konsep dan sudah ada yang mau bekerja sama dengan kami," kata dia.

Maskapai penerbangan nasional yang sebelumnya dilibatkan dalam penyediaan paket wisata hemat itu di antaranya Garuda Indonesia, City Link, Lion Air, Sriwijaya Air, Express Air, Silk Asia, dan AirAsia.

Lewat paket wisata itu, ia mengatakan, hotel yang bergabung dalam perhimpunan akan menawarkan diskon hingga 60 persen dan biro perjalanan akan menawarkan paket perjalanan hemat.

Istijab mencatat ada 28 hotel berbintang di Yogyakarta yang mengikuti program "Jogja Heboh", termasuk Hotel The Cube, Hotel Pesona Malioboro, Gallery Prawirotaman, Grand Zuri, Hotel Abadai, Hotel Tentrem, Hotel Prima, Hotel Prayogo, dan Villa Kali Opak.

Selain itu ada Hotel Neo Awana, Hotel Hom Platinum, Hotel Nueve, Hotel Cakra Kembang, Hotel Student, Hotel Cavinton, Hotel Rosalia, Ros In, De Laxton, Hotel Jojakarta Plaza, Hotel fave Kotabaru, Hotel 101, Hotel Quin Colombo, Hotel Ruba Graha, Hotel Zest, Hotel Horison, LPP Convention, LPP Garden, serta Atrium Resort Yogyakarta.

Okupansi hotel-hotel di Yogyakarta, menurut dia, sejak awal Juli 2017 telah meningkat seiring dengan masa puncak kunjungan wisata.

"Sekarang sudah meningkat dengan okupansi tertinggi hingga 80 persen untuk hotel di ring satu," kata dia, menambahkan zona ring satu meliputi kawasan Malioboro.

Ia menjelaskan pula bahwa okupansi hotel di zona ring dua yang meliputi kawasan Tugu Yogyakarta yang mencapai 70 persen dan zona ring tiga di kawasan Jalan Kaliurang yang mencapai 50 persen.

"Harapannya okupansi bisa naik lagi saat libur akhir pekan," kata dia.

Tingkat hunian kamar hotel, menurut dia, meningkat seiring dengan masa musim liburan bagi wisatawan dari negara-negara Uni Eropa serta meningkatnya penyelenggaraan pertemuan, pameran dan konferensi di Yogyakarta. Ia memperkirakan kunjungan wisatwan akan meningkat hingga September 2017.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017