Jakarta (ANTARA News) - Kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kota besar dari Januari 2007 sampai April 2007 tercatat sebanyak 5.546 kasus, meningkat lebih dari 100 persen dibanding periode sama tahun 2006. Kapolri Jenderal Pol Sutanto dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin, mengatakan peningkatan itu mencapai 136,7 persen dari angka sebelumnya pada 2006 yang hanya 2.343 kasus. Menurut Kapolri, penyebab naiknya kasus pencurian kendaraan bermotor, terutama di kota besar, adalah bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Selain itu, Sutanto juga menyoroti sistem penjualan dengan menggunakan metode "leasing" yang mengakibatkan kewaspadaan pemilik kendaraan bermotor menurun. "Pemilik kendaraan kurang memperhatikan aspek keamanan atas kendaraan yang dimilikinya," katanya. Selain pencurian kendaraan bermotor, sejumlah kasus kejahatan juga mengalami kenaikan. Beberapa kasus itu adalah pencurian dengan pemberatan yang tercatat 4.796 kasus pada Januari 2007 sampai April 2007, meningkat 5,94 persen dari periode yang sama tahun 2006. Kemudian, penganiayaan meningkat 4,07 persen menjadi 2.013 kasus pada 2007. Selain itu, pada periode yang sama, kasus penggelapan juga mengalami kenaikan 2,73 persen, dari 2.385 kasus pada 2006 menjadi 2.452 kasus pada 2007, sedangkan kasus narkoba menjadi 4.347 kasus pada 2007 atau meningkat 23,56 persen dari tahun 2006 yang hanya 3.518 kasus. Sementara itu, kasus kejahatan yang mengalami penurunan adalah penipuan, yaitu dari 4.064 kasus pada 2006 menjadi 3.751 kasus pada 2007, atau turun 8,34 persen. Kemudian pencurian dengan kekerasan juga turun 0,38 persen menjadi 1.305 kasus pada 2007 dari 1.310 kasus pada 2006. Data tersebut berdasarkan pencatatan Polri di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. "Sesuai dengan perkembangan teknologi, informasi, dan transportasi yang semakin pesat di perkotaan, pada umumnya jumlah kejahatan di kota-kota besar relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah," kata Sutanto.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007