"Kami menyarankan agar pertandingan Persis melawan Persiba untuk sementara dipindahkan di luar kota Solo untuk menjaga agar wilayah tetap kondusif," kata Kepala Satuan Intelijen Polres Kota Surakarta Kompol Bowo Haryanto, di Solo, Selasa.
Menurut Bowo, pihaknya tidak memberikan izin pertandingan Persis melawan Persiba dengan banyak pertimbangan terutama melihat dari kejadian kerusuhan saat Persis menjamu Sragen United. Korbannya hingga sekarang masih dirawat di rumah sakit.
Selain itu, Persis juga sedang terkena sanksi dari Komdis PSSI tidak boleh ada pemain saat pertandingan, tetapi saat menjamu Sragen di Stadion Manahan Solo, masih ada kejadian dan korbannya hingga kini masih dirawat di rumah sakit.
Kendati demikian, pihaknya menyarankan agar Persis menjamu Persiba Bantul dipertandingkan di luar daerah. Hal ini, hanya untuk antisipasi dengan situasi yang tidak memungkinkan.
"Kami tetap menjaga agar Solo tetap terjaga kondusifitas. Kami sarankan Persis laganya untuk sementara dipindahkan terlebih dahulu ke daerah lain yang lebih netral," kata Kasat Intel yang mewakili Kepala Polresta Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persis Solo, Langgeng Djatmiko, mengatakan, pihaknya sudah mengajukan perizinan ke Polres Kota Surakarta, tetapi hingga Selasa petang ini, izin pertandingan belum turun.
Pihak Panpel Persis sudah mengajukan surat perizinan ke polisi, tetapi hal itu, telah ditolak oleh Polresta Surakarta, karena alasan keamanan.
Kendati demikian, Langgeng masih yakin jika pihak aparat keamanan akan memberikan izin pertandingan tanpa penonton tersebut.
"Kami masih melobi agar pertandingan tetap digelar di Solo, " katanya.
Ketua Panpel Persis Solo Aris Setyana mengakui jika pertandingan Persis melawan Persiba belum mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian setempat.
"Kami belum mendapat rekomendasi pertandingan Persis lawan Persiba, pada Kamis (3/8)," kata Aris.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
