Klungkung (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa di Kabupaten Klungkung Bali, Jumat.

Presiden Jokowi tiba di museum yang dibangun sekitar tahun 1990 itu sekitar 14.30 WIB. Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan itu Sekretaria Kabinet Pramono Anung.

Sesampai di musium yang terletak di Jalan Raya Banda Nomor 1-Takmung, Angkan Klungkung, Presiden Jokowi dan rombongan disambut Nyoman Gunarsa dan keluarga.

Saat memberikan sambutan, Jokowi menyebutkan pada 3 April 2017, ia mengundang Nyoman Gunarsa beserta ibu ke Istana Kepresidenan dan Gunarsa menunjukkan sebuah foto lukisan besar yang diberi judul Jokowi Minum Jamu.

"Yang saya heran kok Pak Nyoman tahu bahwa saya suka minum jamu. Selain itu beliau juga meminta saya untuk melihat museum," katanya

Menurut Jokowi, museum itu penting untuk cagar budaya bangsa dan memang siapapun yang datang ke Bali pasti akan merasakan bahwa seni adalah roh dari kehidupan masyarakat Bali.

"Dan Bapak Nyoman Gunarsa sangat mempengaruhi seni budaya Bali utamanya di bidang lukis," katanya.

Jokowi mengakui sangat mengagumi lukisan-lukisan Nyoman Gunarsa. "Saya juga sudah perintahkan kepada dirjen, pulang nanti saya akan perintah lagi kepada menteri untuk bersama-sama agar musim ini dijaga, dirawat, diperbaiki bersama-sama antara pemerintah dengan keluarga besar Bapak Nyoman Gunarsa," katanya.

Jokowi yang berada di museum itu sekitar satu jam menyampaikan terima kasih atas penjelasan yang banyak oleh Gunarsa kepada dirinya.

"Ini sebuah kekayaan yang tidak bisa dinilai dengan apapun, tidak bisa dengan uang, miliaran pasti lebih, triliunan mungkin juga lebih karena memang tidak bisa dinilai dengan uang," katanya.

Jokowi mengakui memang senang dengan lukisan-lukisan karya Gunarsa. "Saya harus menyampaikan apa adanya, saya pengagum produk-produk lukisan dari bapak I Nyoman Gunarsa," katanya.

(Baca: Presiden serahkan sertifikat tanah kepada warga Bali)

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017