Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Ketua Komite 2 DPD RI Parlindungan Purba meninjau kondisi dan layanan bagi warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Didampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana, Parlindungan Purba meninjaiu pengungsi yang berada di Desa Kuta Tengah dan Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Jumat.

Dalam peninjauan itu, pengungsi mengaku tidak mengalami kendala dalam penyediaan makanan dan layanan kesehatan.

Namun pengungsi yang berada di Desa Kuta Tengah mengeluhkan saluran air di kamar mandi yang mengalami masalah sehingga membuat genangan air yang mengganggu kenyamanan pengungsi.

Masalah itu langsung ditangani Kepala BPBD Karo Martin Sitepu yang menginstruksikan Kabid Kedaruratan BPBD Karo Natanail Perangin-angin untuk menurunkan tim guna mengatasi masalah yang dikeluhkan pengungsi.

Ketika berdialog dengan pengungsi, Bupati Karo Terkelin Brahmana menawarkan untuk mengalihkan warga yang mengungsi ke lokasi hunian sementara yang sedang dibangun.

Seluruh pengungsi menyatakan kegembiraan dan kesediaannya untuk dipindahkan ke lokasi hunian sementara yang sedang dibangun tim Kementerian PU dan Perumahwn Rakyat tersebut.

Namun Bupati mengingatkan warganya agar tidak kembali desanya karena dapat membahayakan keselamatan jiwa di tengah aktivitas Gunung Sinabung yang terus meningkat itu.

Ketua Komite 2 DPD RI Parlindungn Purba mengungkapkan kegembiraannya atas kesediaan warga untuk dipindahkan ke lokasi hunian sementara.

Menurut dia, pemindahan pengungsi ke lokasi hunian sementara itu merupakan atensi dari Presiden Joko Widodo agar warga mendapatkan tempat yang layak.

"Pak Presiden berkeinginan supaya pengungsi tidak lagi berada di penampungan," katanya.

Salmat beru Sitepu, salah seorang pengungsi di Desa Ndokum Siroga mengaku sangat berharap dapat segera dipindahkan ke lokasi hunian sementara yang ditawarkan Bupati Karo Terkelin Brahmana itu.

"Ketimbang seperti ini, lebih baik ke hunian sementara," katanya.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017