"Harapan kami, Bu Khofifah tetap sebagai Menteri Sosial hingga selesai karena masih banyak tugas yang harus dilakukannya," ujar Koordinator FK3JT Fahrurrozi di sela penyampaian aspirasi dan harapan untuk Pilkada Jatim 2018 di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, keputusan Khofifah yang sampai saat ini belum menegaskan akan maju sebagai kandidat di Pilkada Jatim membuat ribuan kiai berpikir ulang terhadap keseriusan memimpin Jatim.
Sejak sebulan sebelum puasa, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dan berupaya mendorong Khofifah maju, termasuk menemui pejabat Kementerian Dalam Negeri di Jakarta meminta restu agar diizinkan bertarung di Pilkada.
"Tapi sampai sekarang tidak ada kepastian. Setiap ke Jatim selalu bilang check sound. Kalau diibaratkan sebuah pengajian, petugasnya masih mengetes mikrofon, tapi jamaahnya belum ada yang datang," ucap Gus Fahrur, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap bangga karena Khofifah yang merupakan salah satu kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) duduk sebagai seorang menteri dengan banyak prestasi.
"Sudah terbukti kinerja beliau sebagai Menteri Sosial. Program-programnya mengena, yaitu pengentasan kemiskinan dan penanggulangan bencana. Sekali lagi, warga Nahdiliyin bangga memiliki menteri seperti Bu Khofifah," katanya.
Sementara itu, pada Pilkada Jatim yang digelar 27 Juni 2018, FKJT sepakat mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon Gubernur dan berharap partai politik memilih pasangan yang benar-benar sesuai keinginan rakyat.
"Keputusan diambil setelah melalui pertimbangan matang, yaitu sesuai rapat pengurus hingga hasil istikharah para kiai kampung," kata Pengasuh Pondok Pesantren Cangaan Bangil itu.
Sebagai bentuk dukungan konkret, FK3JT akan mendirikan posko pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur di 38 Kabupaten/Kota sekaligus mensosialisasikan program kerja Gus Ipul bersama Gubernur Jatim Soekarwo selama ini ke masyarakat.
(T.F014/I006)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
