"Kehadiran pesawat-pesawat besar tersebut menjadi tontonan langka, karena hanya ada sekali dalam setahun, yaitu pada musim haji," ujar Abdullah, warga asal Kabupaten Tapin, Kalsel saat melihat pesawat yang akan mengangkut CJH tersebut di dekat pagar Bandara Sjamsudin Noor di Banjarbaru, Sabtu.
Banyak warga Tapin yang melihat pesawat berbadan lebar yang akan membawa CJH itu sedang parkir siang hari di Bandara Sjamsudin Noor di Banjarbaru yang berjarak sekitar 27 kilometer utara Banjarmasin.
Selain itu, warga asal daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong, melihat pesawat tersebut dari kejauhan.
"Kami tahu, memang tidak boleh mengantar keluarga yang berangkat haji hingga ke Asrama Haji Kalsel di Landasan Ulin Banjarbaru atau Jalan A Yani Km.28," ujar Abdullah.
"Tetapi kami masih mengantar hingga luar pagar asrama haji tersebut, dan selanjutnya bersama keluarga (anak dan cucu) melihat pesawat haji, walau dari kejauhan," lanjutnya.
Pesawat dari maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia itu akan membawa lebih dari 300 orang CJH pada musim haji 1438 Hijriah/2017 Masehi dari Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin yang berada di Kota Banjarbaru langsung ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah Arab Saudi.
"Mengapa melihat pesawat haji tersebut sebagai tontonan gratis? Karena tidak ada pungutan bayaran," tambah Muhammad Musyidi, warga HST.
"Kecuali misalnya kami minum es nyiur di warung dekat taman Sjamsudin Noor, Jalan A Yani Km27 (berseberangan bandara), baru kami bayar kepada penjualnya. Melihat pesawat terbang merupakan hiburan tersendiri bagi anak-anak," lanjutnya.
Kebetulan pada 5 Agustus 2017 jadwal keberangkatan CJH asal Kalsel dari Kabupaten Tanah Bumbu dan Tapin, yang Sabtu siang sudah masuk embarkasi/asrama haji di Jalan A Yani Km.28 Banjarbaru.
(T.KR-SKR/T007)
Pewarta: Sukarli
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
