London (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Oxford bekerja sama dengan PPI Cambridge, PPI Inggris Raya (United Kingdom/UK), Oxford University Indonesia Society (Oxonis), dan Indonesian Society at Oxford Brookes (ISOB) mengadakan Oxford Education Day.

Kegiatan itu bertujuan memberikan gambaran sekaligus menyediakan panduan atau peta jalan bagi pelajar Indonesia untuk menuju universitas top di kedua kota Kerajaan Inggris itu, kata Presiden PPI Oxford Sandoko Kosen kepada ANTARA News, Sabtu (5/8).

Panitia mengundang empat mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Kota Oxford dan Cambridge, yakni Muhammad Najib (DPhil Computer Science, Oxford), Tracey Harjatanaya (DPhil Education, Oxford), Sabrina Anjara (PhD Public Health, Cambridge) dan Gede Maha Putra (PhD Urban Design, Oxford Brookes).

Mereka berbagi pengalaman dan kiat menghadapi proses penerimaan mahasiswa mulai strata satu, dua dan tiga (S1, S2, S3), penyusunan pernyataan pribadi dan proposal riset, informasi beasiswa yang tersedia, serta serba-serbi kehidupan akademis maupun kehidupan sosial di Kota Oxford sekaligus Cambridge.

Selain itu, panitia juga mengundang pembicara lainnya seperti Gunawan dan Harmein Ferdinal yang memberikan informasi kepada pelajar-pelajar SMA dan sederajat tentang program summer school, International Baccalaureate (IB), pre-university, dan program kepemimpinan di Oxford.

Acara Oxford Education Day 2017 disiarkan langsung melalui live streaming di saluran YouTube resmi PPI Oxford. Selain itu, bergabung rekan-rekan mahasiswa Universitas Pertamina melalui telekonferensi dari Jakarta. Sekitar 100 peserta dengan antusias menyimak sekaligus bertanyajawab dengan pembicara tentang seluk-beluk persiapan dan perkuliahan di Oxford dan Cambridge.



Para pembicara menyarankan kepada pelajar di Indonesia untuk pro-aktif mencari informasi mengenai sekolah melalui situs resmi universitas yang ada.

Dengan banyak beasiswanya yang spesifik ke Kerajaan Inggris, seperti beasiswa Pemerintah RI melalui Lembaga Pengeloa Dana Pendidikan (LPDP) dan Chevening, serta beasiswa layaknya Clarendon, Jardine maupun Gates Scholarship, agar pelajar Indonesia tidak ada hambatan secara finansial membiayai uang sekolah maupun biaya hidup di Inggris.

Berkaitan dengan keberagaman budaya di Kota Oxford dan juga kota-kota lain di Inggris, mereka juga menginformasikan mengenai kebebasan beragama juga sangatlah dihargai di kota-kota pelajar, seperti Oxford dan Cambridge.

PPI mengharapkan dapat terbangun jembatan yang memudahkan calon mahasiswa dari Indonesia berkuliah di universitas di Oxford dan Cambridge.

Oxford dan Cambridge adalah dua kota di Inggris yang terkenal sebagai kota pelajar melalui dua universitasnya, yakni University of Oxford dan University of Cambridge, yang disingkat menjadi Portmanteau Oxbridge.

Dua universitas tersebut termasuk perguruan tinggi tertua di dunia barat, yakni Oxford didirikan 1096 dan Cambridge pada 1209.

Oleh karena itu, Oxbridge mampu membangun reputasinya sebagai universitas elit di dunia. Lebih dari 140 penerima Nobel, 11 penerima Fields Medal, tiga Abel Prize, dan puluhan pemimpin dunia pernah berkuliah atau berafiliasi dengan dua universitas itu.

Selain dua universitas tua bereputasi mendunia, Kota Oxford juga memiliki universitas besar lainnya, yakni Oxford Brookes University yang terkenal di bidang arsitektur terbesar di Inggris.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017