Kejuaraan ini akan spektakuler."
London (ANTARA News) - Ulfa Silviana (20), atlet pelatihan nasional (Pelatnas) Prima Pratama, menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang berlaga di kejuaraan dunia Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) di London, Inggris pada 4--13 Agustus 2017.

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Boedi Darma Sidi kepada ANTARA News di London, Sabtu (5/8), mengatakan bahwa kehadirannya di Inggris membawa tiga misi, yaitu selain mendampingi Ulfa Silviana, juga mengikuti Kongres ke-51 IAAF dan pelatihan internasional.

Presiden IAAF Sebastian Coe secara resmi membuka Kongres ke-51 International Association of Athletics Federations (IAAF) di Tate Modern, London, pada 2 Agustus 2017, yang diikuti lebih dari 200 Federasi IAAF.

"Kejuaraan ini akan spektakuler. Mereka memiliki standar kualifikasi tertinggi, jumlah atlet terbesar yang bersaing dan jumlah tiket terbanyak terjual. London akan menjadi Kejuaraan Dunia IAAF terbesar yang pernah ada," ujar Coe, pelari peraih medali emas di Olimpiade 1980 dan 1984.

Sementara itu, Ulfa Silviana termasuk salah seorang di antara 2.038 atlet dari sekira 200 tim yang berlaga di Kejuaraan Dunia IAAF London 2017.

Ulfa Silviana, yang spesialis lari nomor 200 meter dijadwalkan bertanding pada Selasa (8/8).

Gadis kelahiran 8 Maret 1997 itu memiliki catatan waktu terbaiknya 24.94 di 200 meter, yang ditorehkan di Bangkok, Thailand, pada 14 Juni 2017.

Boedi Darma Sidi mengemukakan dalam Kongres IAAF yang berlangsung pada 2 dan 3 Agustus 2017 dibahas perkembangan atletik dunia, seperti masalah peraturan dan regenerasi, serta doping maupun perkembangan yang terjadi di dunia atletik.

Dalam pelatihan IAAF, menurut dia, juga dibahas perkembangan terbaru yang terjadi di bidang pelatihan dan peraturan yang diterapkan pada pertandingan atletik.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017